Musdawati

Musdawati lahir di Padang tanggal 23 mei. Mengajar mata pelajaran biologi di Madrasah Aliyah Negeri 3 Pes-sel Sumatera Barat. Menulis akan membuat hidup b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bijak pada Anak
Lovepick

Bijak pada Anak

Sudah menjadi kebiasaan saya sarapan pagi hanya dengan segelas teh manis hangat kadang ditambah beberapa potong roti. Biasanya kuat sampai jam istirahat. Berbeda dengan hari sebelumnya, jam di pergelangqn tangan saya baru menunjukkan angka delapan, perut ini sudah bernyanyi sumbang. Saya bergegas menuju warung di belakang sekolah mencari sesuatu buat mengisi perut ini.

Di teras depan warung terlihat beberapa orang balita sedang asyik menggelar mainannya. Boneka plastik, piring makan dan alat memasak serba berbahan plastik. Kelihatannya mereka sudah lelah main sepedaan dan membiarkan tergeletak sembarangan. Rasa lapar saya jadi berkurang, terlintas niat buat mengganggu mereka. "Ikutan main dong," dengan wajah pura-pura memelas.

"Enggaaak," serentak mereka menolak. Berani sekali mereka pada bu guru he..he. "Pinjam bentar sepedanya ya...? Saya semakin tertarik menggoda si gemoy - gemoy ini. "Jangaan, nanti lusaak," jawab anak yang paling berani.

Anak-anak yang lain melotot, pipinya makin tembem. "Aih, lucunya." Tiba-tiba terdengar suara dari dalam warung, "Pakai saja Bu, gak 'pa apa." Idna pemilik warung tersenyum. Seketika si gemoy berlari mendekati sepedanya dan menjauhkannya dari saya.

"Biar saja dipakai bu guru, nanti kan sepeda kamu hancur," kemudian dia berbisik keras, "Kalau hancur kita minta belikan yang baru." Idna tertawa sambil melirik pada saya.

"Ah kamu!" Anak masih bau pesing sudah diajari modus cara mudah dapat uang." Nanti besarnya mereka akan memelihara tuyul saja tak mau lagi bekerja keras. Sambil mengaduk lontong sayur Idna tersenyum simpul.

Ternyata sadar atau tidak, kita sering menganggap sepele ucapan dalam candaan. Jika terjadi terus dalam keseharian apalagi diucapkan pada anak-anak maka bisa jadi kelak mereka akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang banyak. Tertanam dalam memori di otaknya bahwa tak perlu kerja keras, yang penting "licik" pasti kaya raya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Iya, bener itu. Diajarin yang baik2 aja ya. Keren ulasannya, Bun

02 Dec
Balas

Luar biasa menginspirasi bunda

01 Dec
Balas

Waduhhh, btl bunda. Bahaya itu.

01 Dec
Balas

Ulasannya sangat mencerahkan. Sukses Bu Musdawati

01 Dec
Balas

Trims Bapak...

01 Dec



search

New Post