Cinta dan Bunga
Tatika
Setiap apel malam minggu, Narti selalu dibuat kecewa oleh Dino pacarnya yang tak pernah membawa setangkai bunga sebagai bukti cintanya. Kali ini Narti bertekad untuk protes dan tidak mau lagi menemani Dino malam mingguan sambil nongkrong makan bakso di taman kampungnya. Seperti biasa Dino datang dengan tangan kosong, Narti bersungut dan bicara sedikit ketus, "Din, kamu mengapa tak mau memberi aku bunga... aku kecewa lo, dengan enteng Dino berkata "Bunga itu sehari saja sudah layu, sedangkan hatiku tak akan pernah layu sayaaang."
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap endingnyo Uni. Rancak bana. Sukses selalu
Luar biasa menginspirasi bunda
Mantap. Bener juga ya Bunda.
Mantap