Gulana
Kulabuhkan galau yang mendera hanya ke haribaan-Mu
Kuadukan resah dalam rintihan
Kecewa, sedih, muak t'lah mendera menghiasi hari-hari
Kepanikan adalah santapan wajib dari senin hingga sabtu
Moncong senapan selalu mengarah pada sasaran yang dianggap lemah
Dipaksa menghilangkan idealisme
Diharuskan menjadi pendidik yang tak mendidik
Berlindung untuk mencari nama baik
Tak perlu proses untuk mendapat nilai
Pejamkan saja mata demi mereka...
Doktrin yang entah dari mana sadurannya
Tinggallah gulana membelit raga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bundaaaa..... lagi galau kenapa? Sabar yaaa hehe.... Baru muncul lagi ya? Smg Bunda selalu sehat dan bahagia. Peluk dari jauh.
Iya Bun....galau mengisi hari-hari, apa mungkin karena kurang ikhlas ya? Miss you Bunda.