Mandi di Hotel

Oleh : Musiyah, S. Pd. I

Setelah cerita kartu lampu kemarin, kejadian lain juga terjadi pagi ini. Setelah 2 hari 2 malam menginap bersama di hotel dan sekamar, membuat kita semakin akrab. Kalau dihari sebelumnya masih agak kikuk, namun untuk hari ini sudah mencair dan semakin akrab. Padahal sejak pertama ketemu, saya sudah mengajaknya ngobrol dan berusaha untuk mengakrabkan diri.

Pagi ini setelah sarapan dan membahas tes yang akan kami laksanakan, kami bersantai dan nonton televisi sambil bergurau. Setelah asyik ngobrol tiba-tiba beliau terdiam. Setelah saya lihat, ternyata Bu Ati tertidur. Kulalui waktu dengan membaca dan mengingat kembali tes yang sudah kulalui kemarin.

Sekitar setengah jam tertidur, beliau bangun. Setelah itu berkata: "Mbak, ayo siap-siap cek out, mandi dan persiapan tes berikutnya". Aku menjawab: "O njih bu". Setelah selesai beberes, saya langsung mandi. Setelah selesai saya keluar sambil berkata: "Seger njih bu. Pakai air hangat". Dia menjawab:"aku GK pakai shower mbk. Terlalu panas". "Lho kok bisa buk? Apa tidak jenengan nyalakan kran dua-duanya." Jawabku. "Tidak itu mbak. Gimana caranya?" Jawabnya polos. "Ya Allah Bu, kirain sudah tau cara pakainya. Kran panas diputar setengah. Kran dingin setengah atau lebih sampai jenengan merasa pas hangatnya". Kataku. "Hehe. Iya mbak. Makasih ya" katanya malu-malu. "Iya Bu. Maaf njih. Saya kira kemarin panjenengan sudah faham hingga saya tidak kasih tau caranya". Kataku lagi. "Iya mbak. Makasih" katanya lagi.