Refleksi Diri
#Tagur hari ke-24
Tengadah tangan ke langit senja
Memohon berantai-rantai kebaikan dan keberkahan
Tapi zikir di hati teramat sedikit
//
Terlalu sering menipu diri
Tiada harmoni antara hati, lisan dan perbuatan
Mengharap ampun dan kemaafan
//
Terus berbenah refleksi diri
Menjala hikmah-hikmah yang tertebar
Tanpa henti dan lelah
//
Bumi Bahaum Bakuba, 09052021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Terima kasih pak... Salam literasi juga
Refleksi Diri, sebuah puisi yang menarik. Sangat reflektif. Sukses selalu, Pak Muslih.
Terima kasih Pak. Sukses juga untuk pak Edi. Saya gak pernah ketemu tulisan pak Edi lagi
Mantap puisinya. Salam literasi. Sudah like & follow
Terima kasih pak... Sudah saya follow back. Salam literasi
Cakep mantap puisinya, salam litetasi.
Terima kasih bu... Salam literasi juga
Refleksi Diri. Puisinya keren Pak Muslih. Sukses selalu
Terima kasih Pak... Semoga sukses juga untuk bapak
Masya Alloh. Indah puisinya, sarat makna. Sebuah refleksi yang mengingatkan diri. Itulah manusia. Seringkali keimanan kita bagaikan gelombang dilautan, kadang pasang kadang surut. Namun selalu. berusaha menjadi yang lebih baik akan membawa kita untuk lebih dekat kepadaNya. Sukses selalu Pak Muslih. Barokalloh
Aamiin, semoga sukses juga untuk ibu. Barokallahu Lana. Terima kasih