Sandaran Hati
#Tagur hari ke-20
//
Kala beban di pundak kian bertambah
seringkali langkah begitu berat
Cobalah berhenti sebentar, duduk dan bersandar.
Agar segar kembali jiwa raga
//
Duduklah dan Bersandar
Urai kembali nalar yang sempat terusir
Karena terbakar panasnya hasad dan dengki
Membutakan nurani dan menikam rasa
//
Duduklah dan bersandar
Sejenak tafakuri kembali esensi hidup
Menakar kembali tujuan hidup yang hakiki
Meneropong kembali apa yang sesungguhnya diburu
//
Segenap ikhtiar paripurna
Hanya letih dan lelah sedang hati dirundung gundah
Barangkali kita lupa untuk berserah
Sehingga batin lalai, karena takdir berbeda dari keinginan
//
Bumi Bahaum Bakuba, 05052021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Asyik pak bagus petuahnya pada pembaca ada
Sungguh puisi pengingat bagi enin yang sering lalai. Terima kasih sudah menuliskannya untuk mengingatkan kami, Pak.
Terima kasih Bu...
Keren puisinya Pak, sarat makna utk kita ingat dan renungkan. Sukses selalu berkarya.