muslihah

Dengan mengajar hidupku lebih bermakna...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGAJAR KEWAJIBAN ATAU PANGGILAN HATI?

MENGAJAR KEWAJIBAN ATAU PANGGILAN HATI?

Mengajar selama 5 jam sehari, mengerjakan administrasi yang begitu banyak dan mengawasi anak-anak didik selama di sekolah adalah sebahagian gambaran tugas dan tanggung jawab seorang guru. Awalnya saya merasa ini sebagai beban yang harus dijalani setiap hari. kewajiban mengajar dan mendidik sangatlah berat ditambah keberadaan kurikulum 2013 atau disingkat KURTILAS, membuat saya berpikir kalau makin hari pekerjaan guru makin berat.

Seiring waktu semuanya mulai terbiasa bagiku. Tapi ada satu hal yang mengganjal kala itu. Setiap kali proses pembelajaran selesai, prasaan itu selalu membuatku bertanya-tanya "ada apa" dan "kenapa". Saya sendiri bingung. Semacam ada ketidak puasan di dalam hati setiap kali proses pembelajaran selesai.

Suatu ketika saya mengunjungi sebuah mall di kota Makassar. Rencana sekedar jalan-jalan akhirnya mengantarkan langkahku pada toko buku yang ada di sana. Tanpa niat sebelumnya, saya hanya berkeliling mengitari rak buku. Hingga tatapanku tertuju pada sebuah buku "Guru nekat selfie", judul buku yang kedengarannya agak nyeleneh tapi berhasil mencuri perhatianku. Membaca sepintas sinopsisnya, saya memutuskan membelinya.

Mengisi waktu perjalanan pulang, di atas busway saya mulai membuka lembaran demi lembaran buku tadi. Karena saya boleh dibilang pembaca pemula maka saya mencari sesuatu yang menarik bagi saya untuk di baca. Tiba-tiba terlintas sebuah kalimat di lembaran bagian tengah buku itu "wherever you go, go with all your heart". "kemanapun anda pergi, lakukanlah dengan segenap hati". kalimat yang sempat menohokku saat membacanya. speechless saya melihatnya. "mungkinkah inilah yang keganjalan hatiku selama ini?", bekerja setiap hari hanya sekedar menjalankan kewajiban sebagai ASN dan menerima gaji setiap bulannya.

Ya Allah, alangkah piciknya diriku. Selama bertahun-tahun menjalani profesi tanpa rasa, pantas saja jika selama ini saya pulang tanpa kepuasan, yang ada hanya rasa lelah. Mungkin karena ridha Allah jauh dariku. Bekerja tanpa rasa maka kita hanya mendapatkan kelelahan sebaliknya bekerja pakai rasa membuat hidup kita selalu dipenuhi semangat dan gairah.

"Bekerjalah dengan rasa maka kau akan mudah beradaptasi dengan keadaan dan perkembangan zaman. Tanpa rasa maka siap-siap tergilas oleh zaman."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menginspirasi Ibu Muslihah, tulisannya terinspirasi buku yang yang dibaca. Bekerja dengan hati setuju banget saya menambahkan "bekerjalah dengan cinta". Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

30 Dec
Balas

Trimakasih pak. Aamiin

30 Dec

Bekerja bukan sebagai beban tetapi lahan terdekat untuk memdapatkan ridho-Nya. Terima kasih sudah diingatkan...inspiratif Bunda Mus...barakallah

30 Dec
Balas

Iya bund sama sama

30 Dec

Bekerja dengan cinta, maka kebahagian akan didapat. Sukses selalu dan barakallah

30 Dec
Balas

Trims bund, plus cintanya yah

30 Dec



search

New Post