Hari ini aku membawakan materi tentang kepemimpinan di kelas 6. Materi itu kuajarkan dengan banyak berinteraksi dengan mereka. Tapi tampaknya mereka tidak begitu tertarik dengan cara membawakanku, hingga kucoba melontarkan sebuah pertanyaan "perlukah wanita jadi pemimpin?". Sontak mereka berebutan ingin berbicara. Hmmm akhirnya mereka kepancing dengan pertanyaanku ini.

Kupersilahkan satu per satu dari tiap kelompok untuk mengutarakan pendapatnya. Ikhsan mewakili kelompok religius mulai berbicara "ada kemampuan perempuan yang tidak dimiliki oleh lelaki dan itu bisa jadi dibutuhkan dalam memimpin suatu lembaga atau perusahaan".

Tak mau kalah Risky mewakili kelompok mandiri mengungkapkan kalau kehadiran perempuan sebagai pemimpin bisa jadi memancing perempuan-perempuan lain untuk bekerja.

Lain lagi dengan Alya yang mewakili kelompok gotong royong mengatakan "perempuan kadang diperlukan menggantikan lelaki ketika peran lelaki tak sanggup dilakukan, contoh ayah sakit atau bahkan sudah tiada maka yang menggantikannya sebagai pemimpin adalah ibu.

Wow keren. Jawaban yang tidak pernah kubyangkan akan muncul dari mulut mereka. Mereka begitu berlomba lomba ingin menjawab pertanyaan yang aku lontarkan. Ternyata metode diskusi bisa jadi menarik, cukup dengan menghadirkan satu pertanyaan atau persoalan yang menarik, maka diskusi akan berjalan dengan penuh keseruan.

Terimakasih atas semangat dan usahamu hari ini nak. Kembangkan terus kemampuanmu dalam berbicara dan berpikir kritis.