muslihah

Dengan mengajar hidupku lebih bermakna...

Selengkapnya
Navigasi Web
ULAR TANGGA ASAH OTAK

ULAR TANGGA ASAH OTAK

Mengajar di sekolah dasar memang tidak semudah yang kita bayangkan, usia anak-anak 7-13 tahun yang notabene adalah usia bermain sering berdampak pada suasana kelas yang bising. Bermain memang tidak bisa dilepas dari anak-anak karena kecenderungan bermain melekat erat pada diri anak-anak sesuai taraf perkembangannya.

Namun kebiasaan bermain jika tidak diarahkan justru akan mengganggu proses dan hasil belajar siswa, seperti bermain saat belajar, saling mengganggu dan lain lainnya. Akibatnya siswa menjadi kurang fokus terhadap materi yang diberikan, tak sedikit siswa tidak mampu memahami materi yang diajarkan.

Kucoba mengetes pemahaman dan ingatan mereka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubung dengan materi yang telah diajarkan, hanya sekitar 30 persen saja yang dapat menjawab.

Saya mulai berfikir bagaimana cara agar siswa bisa memahami dan mengingat materi yang telah diajarkan. Hingga kucoba menerapkan metode edutainment. Pembelajaran menggunakan metode bermain.

Sebuah papan putih fiber kusulap menjadi permainan ular tangga. Setiap petak kuberi pertanyaan yang mesti dijawab oleh tiap kelompok. Kelompok pemain melangkah sesuai jumlah mata dadu yang dikocok sebelumnya. Kelompok pemain awal melangkah dan harus menjawab pertanyaan dimana posisinya berada. Jika kelompok tersebut bisa menjawab maka dia bisa melanjutkan permainan, tapi jika tidak maka kelompok tersebut harus mundur ke posisi sebelumnya dan kelompok lain bisa merebut pertanyaannya. Jika jawabannya benar maka kelompok tersebut bisa melaju pada petak yang berhasil dijawab.

Kadangkala pemain berada di posisi ekor ular sehingga harus turun lagi dan sebaliknya ketika dapat tangga, pemain bisa naik ke petak yang lebih jauh. Permainan yang caranya memang sama permainan ular tangga yang sering dimainkan. Hanya saja di sini permainan dilakukan secara berkelompok, dan setiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan secara bergiir ketika tiba giliran kelompok tersebut menjadi pemain.

Guru berperan sebagai juri dengan memberi skor pada setiap pertanyaan yang berhasil dijawab. Setelah semua kelompok berhasil menyelesaikan permainan. Giliran saya mengumumkan hasilnya. Bagi pemenangnya kuberikan medali yang bertuliskan "aku berhasil" dan kelompok yang berada posisi dua, tiga dan seterusnya kuberikan medali bertuliskan "tetap semangat".

Alhamdulillah 2 bulan siswa memainkannya, mereka mulai menguasai materi-materi yang telah diajarkan. Mereka kadang memanfaatkan jam istirahat dengan bermain ular tangga di kelas.

"Ular tangga asah otak" itulah namanya, kuberi nama seperti itu karena permainan ini betul betul mengasah otak anak dengan berbagai peryanyaan. Rasa penasaran untuk menuntaskan permainan membuat mereka berfikir keras untuk menemukan jawabannya.

Edutainment bisa diartikan belajar sambil bermain. Salah satu cara meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar terkhusus siswa yang berada di jenjang SD.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Very inspiring, Bunda Muslihah!

02 Jan
Balas

inovatif, luar biasa, barokallah, pasti ibu salah satu guru yang dikangenin muridnya

02 Jan
Balas

Hehehe Insyaallah bund, jadi guru yang dirindukan murid

05 Jan

Luarbiasa bu. Sukses selalu

29 Dec
Balas

Iye bu selagi masih bisa berbuat. Syukron bu

29 Dec

Keren.. Saya ATM ya?

29 Dec
Balas

Hehehe makasih bu

29 Dec



search

New Post