Menikmati aneka kuliner pedagang kaki lima di Pamekasan, serasa sedang makan di kota besar. Mengapa begitu? Penyebabnya adalah atmosfir suasana kawasan elite yang terpatri dari penjual makanan di jalan Dirgahayu. Lokasi mereka semula berbaris seperti gerbong kereta di ruas-ruas jalan, kini kelompok penumbuh ekonomi kecil sudah menyatu dalam satu lokasi yang bernama sae rassah.

Pedagang kaki lima yang sudah terpusat di sae rassah keberadaanya sekarang jauh lebih elegan dan nyaman bagi para penikmat kuliner. Selain dari gerai-gerai makanan yang tentu menawarkan menu variatif, juga failitas tempat duduknya memiliki nilai eksotika tersendiri. Mungkin bisa dikatan merasa terhutang para pemanja lidah apabila belum datang, duduk dan makan di kawasan baru di Kabupaten Hebat.

Food Hall di Pamekasan saya mencoba memberi nama sendiri untuk tempat baru ini. Hal ini dari bagaimana pemerintah menaikkan level pedesterian menjadi pedagang berbintang tiga. Relokasi ini memiliki sisi positif yang tentunya dapat dirasakan oleh banyak masyarakat terhadap penataan kawasan. Selain Jalan Dirgahayu menuju Pendopo tampak lebih bersih, nyaman untuk di akses, juga mereka merasakan nuasana baru lebih bermutu . Dampak lebih baik juga dirasakan para pemiliki lapak, mereka seakan-akan lebiih aman, nyaman dan tentu lebih diakui keberadaanya sehingga dapat menikmati proses menjual dengan nuansa kota besar di Sae Rassah.

Ayo kita kita nikmati kuliner di kawasan Sae Rassah dengan nuasan Food Hall di Pamekasan. Jangan lupa siapkan kamera handphone dan ambil suasana indahnya bersama keluarga. Kita tidak perlu lagi menguras isi dompet sebulan untuk pergi ke Luar kota hanya untuk healing, ditanah kelahiran sendiri sudah tersaji keindahan dan kenyamanan kuliner ala ibu kota di neger ini.