Tagur ke 181,anggal 29/12/2020 CERBUNG CINTA KARENA NIP (42) Setelah sekian lama menunggu akhirnya aku dapat kabar dari salah seorang teman yang berkenalan saat tes bareng,bahwasanya pengumuman calon pegawai negeri yang pernah aku ikutin sudah muncul dan pada daftar nama yang lulus tertera juga namaku.Dan begitu aku mendengar kabar,langsung saya membeli koran harian setempat karena pengumumanya ada di koran.Dan begitu aku lihat" jreng" serasa kaku badan ini dan tak terasa air mataku pun menangis bahagia.Saat itu juga aku langsung bergegas pulang untuk memberi kabar kepada keluarga( belum musim hand phon zaman itu). Begitu sampai di rumah aku langsung memeluk ibuku(ibu juga sampe bingung) ada apa nak ? Tanya si ibu,Alhamdulillah aku di terima bu sebagai calon pegawai negeri sipil(PNS).begitu ibu mendengar ibu ku langsung pinsan dan segera aku panggil bapakku untuk menolong ibu.setelah ibu sadar,karena masih sekitar pukul 09.00 WIb ibu langsung berkompromi dengan bapak bahwa kebahagiaan kita ini harus merasakan syukur dan akan sedikit kenduri untuk mengundang para tetangga untuk makan bersama.Sebelum ibu berangkat dia berpesan tolong catat tetangga kita yang akan kita undang sehabis magrib nanti.Jadi saking senengnya keluarga ku ingin rasanya bersyukur dengan cara mrngumpilkan para tetangga untuk minta doa bersama atas karunia Allah anaknya di terima menjadi seorang pegawai yang selama ini memang jadi impianku. Sepulang dari pasar ibu pun meminta tolong kepada ibu ibu tetangga terdekat untuk membantu memasak untuk persiapan selamatan nanti malam.Setelah ibu ibu sudah pada kumpul dan membantu masak persiapan kenduri ,dari salah satu ibu bertanya kepada ibuku,teh ini dalam rangka apa ya kok tiba tiba sibuk masak ,lalu ibuku menjawab sambil meneteskan air mata bahagia,si Hamdi bu Alhamdulillah di tetima menjadi pegawai negeri,dengan sambil terisak ibuku menjawab pertanyaan ibu ibu yang sedang membantu masak.Dan langsung ibu ibu pun memberikan selamat kepada saya.(Alhamdulillah selamat ya nak Hamdi,emang wajar hamdimah pinter)begitu ucapan ibu ibu itu. Setelah sehari berlalu,ibu pun libur berjualan,karena sedang membereskan alat-alat masak dan piring bekas acara semalam.Tanpa ada undangan dan mungkin saking pedulinya,akhirna ibu ibu tetanggapun ikut bersih bersih alat memasak dan piring.Dan yang membuat saya heran bagi ibu ibu yang mempunyai anak gadis,tak sungkan dan tak malu langsung menawarkan anak gadisnya kepada saya,dan saya cuma tersenyum mendengarnya dan cuma itu yg bisa saya lakukan dan tidak berani untuk ngomong macem macem apa lagi menolak. Satelah mendengar omongan ibu ibu tadi,akhirnya saya pun masuk kamar dan sambil termenung saya memikirkan nasib sendiri dan sambil terheran heran,mengapa ? saat saya cuma jadi guru honorer.tak satu pun dari para ibu yang mempunyai anak gadis menawarkan pada saya,akan tetapi setelah mendengar saya di terima menjadi pegawai,begitu berebut para ibu untuk menjodohkan pada saya.Apakah betul ini tetjadi,bahwa cintanya para ibu dan anak gadisnya karena saya sudah jadi pegawai dan sebentar lagi punya Nomor Induk Pegawai (NIP).

Kalau pun memang benar adanya demikian,berarti cintanya merak bukan saja cinta yang tulus dari hati yang paling dalam,akan tetapi cintanya berdasarkan kedudukan atau jabatan.Nauzubillah suma nauzubillahimindalik.Semoga aku di jauhkan dari godaan cinta yang cuma karena jabatan dan kedudukan.Itulah cerita dari judul 'Cinta Karena Nip" Semoga kita semua terhindaf dari apa yang saya alami,dan saya pun berhak memilih untuk calon pendamping hidupku yang cintanya tulus tanpa ada embel embel,sehingga akan terwujud keluarga yang sakinah mawadah earrohmah.Aamiin.Salam literasi

CILEGON : 29/12/2020

CINTA KARENA NIP (42)