Langit mulai menghitam, dentuman hebat mulai menghantam secara bersahutan. Butiran-butiran putih perlahan menjalar menelusuri tubuh yang kian membeku. Tak ada satupun yang mampu mengubah perasaanku untuk bertahan mencintaimu. Menghabiskan masa disetiap doa tanpa jeda dalam melafaz namamu. Ya Allah...izinkan aku bermunajat 1 kali ini saja, tetapkan hatiku untuk tetap mencinta pada dia , perempuan terhebat yang mengusik relung hatiku. Yachhh.. Tanpa ampun cintanya merobek relung hatiku, mengusai jiwa kosongku yang tertekan angan dalam mengagumimu. Dia cinta terunikku yang butuh nyali untuk sekedar menatap tekanan disetiap senyumannya.

Perlahan cintaku pada dia semakin menggebu terkadang berada dinomor satu, kadang pula senyap membatu. Namun dia tetap perempuan terhebat dari cinta terbaikku.

Dari kejauhan ku lihat, ia duduk terpaku menatap sang waktu yang kehabisan menit menunggu. Dalam senyap kulihat ia membolak balik hp seperti sedang tidak minat menatapnya.