Jangan Panggil Aku Pelakor (epsd1)
Menjadi perempuan kedua itu bukan ketentuan namun itu pilihan. Apakah pilihan itu menjadi sebuah keinginan atau sebatas pengaguman.
Aku begitu mengagumimu, disetiap denyut nadiku. Dalam setiap nafasku terlafaz bait-bait cinta untukmu. Kamu lelaki terbaik yang mengisi setiap pandangan mataku. Tutur bahasamu begitu lembut menggetarkan rongga hatiku. Tatapanmu begitu syahdu membuat hatiku semakin menggebu. Caramu memperlakukan perempuan begitu menyayat relung hatiku, achhh sungguh beruntung perempuanmu. Dia wanita hebat yang bisa memilikimu, sedangkan aku hanya ingin menatapmu, melihat senyum bahagiamu karena jangankan berpikir untuk memilikimu, bermimpi bersamamu saja aku malu.
Ketika kau bertanya tak inginkah aku bersamamu, jangankan untuk menjawab memberi isyaratpun aku tak mampu. Bukan ...bukan karena aku tak punya cinta untukmu. Mungkin besarnya cintaku mengalahkan besarnya cinta istrimu. Namun tidak merebutmu itu pilihan terbaikku. Perempuan baik-baik tidak akan menyakiti perempuan satu dengan yang lainnya. Mengalah bukan bearti kalah dan merebut milik orang tidak bisa disebut pemenang karena saat kamu bisa mengalahkan keinginan hatimu sesungguhnya saat itu kamu adalah pemenang. Mengalahkan keinginan hati untuk tidak merebut milik orang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
perempuan... ku jadi mengerti bun !
Makasih
Keren bunda
Makasih bun
Sebuah tulisan yang indah... salam kenal Bu....
Masih belajar bu...salam kembali