Masa kecil indah bersama ayah
Lelaki terhebat itu bergelar ayah
Tangan yang gagah selalu memapah
Menggendong kesegala arah tanpa lelah
Dan tak pernah mengajarkan makna susah
Jika waktu bisa kupapah
Aku ingin kembali seperti dulu ayah
Masa kecil yang masih lincah
Berlari dan bercerita tak tahu walau mungkin kau lelah
Tanganmu yang dulu gagah kini mulai keriput sudah
Jangankan untuk menangis, berceritapun aku tak tega ayah
Bukan karena aku sudah tegar seperti katamu ayah
Aku hanya takut membuatmu resah
Jika waktu bisa ku ubah
Aku ingin tetap kecil menjadi anak ayah
Tak perlu menangis saatku benar-benar lelah
Apalagi resah memapah arah
Terkadang kurasa dunia ini tak adil ayah
Saat bahu kusandar terasa patah
Wadah ku keluh kesah tak berwujud indah
Menangis cara terhebat saat ku rindu ayah.....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Ayah penuh kasih sayang namun berusaha sembunyikan itu. Indahnya kenangan bersama ayah. Tulisa bu guru bikin baper. Untuk ayah yang masih hidup, semoga sehat-sehat selalu dan senantiasa didalam ridho-Nya. Untuk ayah yang telah tiada, semoga tidurmu tenang di sisi-Nya. Aamiin. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah....bu guru.
Kereeeen....Bu