Mustafa Kamal

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Walikelas Perlu Baca ini...

Walikelas Perlu Baca ini...

Pengalaman menangani anak bermasalah salah satunya yang berkesan adalah ketika menjadi walikelas. Ketika saya masih menjadi guru Honor di sebuah SMK 14 tahun yang lalu di Pulau Karimun. Suatu ketika guru-guru matapelajaran melaporkan tentang anak kelas saya yang jarang masuk dan tunggakan uang sekolahnya juga banyak. Alpa nya banyak sekali dibuku nilai. Bahkan sampai ada guru yang saking kesalnya bilang "ini anak kayak bapaknya aja punya sekolah, suka-suka dia aja sekolah!"

Sebagai walikelas mau tak mau saya harus bertanggungjawab untuk mengetahui keberadaan anak ini dan mendorong dia agar ikut aturan sekolah. Kalau dihitung-hitung poin pelanggarannya sudah melewati batas dan sudah seharusnya dikeluarkan surat pengembalian ke orangtua. Karena mulai dari surat teguran, skorsing, hingga peringatan sudah lengkap di arsip sekolah dan sudah ditandatangani orangtua/walinya.

Hanya saja saya sebagai walikelas masih berusaha membela anak ini dan meminta waktu hingga akhir semester untuk membina anak ini. Sebab ada andil kesalahan saya juga selama menjadi walikelasnya saya tidak pernah berkunjung ke rumahnya, saya hanya membuat surat panggilan dan berbicara secara formal dengan orangtuanya yang datang ke sekolah. Sekedar menyampaikan aturan sekolah dan sanksi-sanksi. Saya tidak masuk lebih dalam kedalam kehidupannya menguak penyebab utama anak ini sering bolos dan alpa.

Akhirnya dengan ditemani temannya yang mengetahui rumahnya saya pergi kerumahnya. Ternyata jarak antara rumah dan sekolah sangat jauh luar biasa. Dari jalan besar masuk jalan tanah yang becek dan naik pula jalan setapak ke atas bukit. Hampir tidak ada rumah penduduk. Sangat jarang. Yang membuat saya gemetaran adalah dipekarangannya banyak anjing peliharaan mereka yang menyalaki dan mengelilingi saya dan murid yang mengantar saya. Terbersit untuk lari saja tapi malu dengan murid yang juga ketakutan. Untung ayahnya cepat datang dan mengusir anjing tersebut. Rumahnya sangat sederhana, rumah panggung tidak ada kamar-kamar. Hanya ada pembatas dapur. Kalau tidur sekeluarga tidur ditengah rumah. Listrik tidak ada. Penerangan kala malam hanya dengan lampu strongking.

Ayahnya bekerja dikebun orang dibantu ibunya. Kadang ikut kapal nelayan mencari ikan. Dia ke sekolah dan adik-adiknya diantar ayahnya pakai motor butut ke jalan besar untuk menunggu "bas" sebutan untuk angkutan darat di Pulau karimun. karena bas anak sekolah hanya ada pagi sekali, kalau terlambat ya tidak kesekolah. Diapun ikut membantu ibu dan ayahnya jika pekerjaan dikebun sedang banyak.

Dengan bekal cerita itu saya menghadap kepala sekolah. Akhirnya kepala sekolah membebaskan dia dari biaya sekolah dan menawarkan untuk tinggal diperumahan guru bersama anak-anak lain dari pulau. Alhamdulillah dia tidak pernah terlambat lagi sekolah, hanya nilainya saja yang pas-pasan karena banyak ketinggalan materi pelajaran. Kadang saya dan beberapa guru lain memberinya uang untuk beli beras dan jajan. Sampai akhirnya dia lulus.

Dibalik cerita itu ada cerita haru, suatu hari dia dan bapaknya malam-malam datang kerumah saya membawa pisang dan ikan. Saya guru honor yang masih bujang tentu terkejut dengan kedatangan dan pemberian orangtuanya di kos-kosan saya. Orangtuanya berterimakasih karena anaknya akhirnya selesai sekolah. Saya mendoakan dia bisa sukses. Pisang dan ikan yang banyak itu saya bagikan ke tetangga dan saya bawa kesekolah besoknya saya bagikan ke guru-guru karena saya tidak pernah masak di kosan.

Setelah pindah ke Bintan saya tidak pernah bertemu dia lagi. Pernah saya kekarimun, bertemu dia dipelabuhan, dia bekerja jadi ABK kapal. Dia membantu menurunkan tas saya dan mengantarnya hingga ke parkiran. Sejak itu tidak lagi bertemu dengannya. Saya mendoakan dia bisa sukses dan dapat mengangkat derajat ekonomi keluarganya.

Pengalaman ini sangat membekas dalam ingatan. Sering saya bagi cerita ini kepada guru-guru yang menjadi walikelas agar meluangkan waktu untuk mendalami kehidupan anak-anak yang bermasalah. Mencarikan solusi hingga kalau perlu membantu jika punya kemampuan untuk itu. Dengan begitu, akan banyak anak yang terbantu dan tak harus diberhentikan dari sekolah karena kesulitan ekonomi dan kesusahan hidup yang dilakoni.

Tugas guru itu memang berat. Semoga banyak yang ikhlas memikulnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

15 Mar
Balas

Mantap pengalamannya pak, semoga menjadi ladang pahala bagi Bapak..

15 Mar
Balas

Terimakasih ibu...sudah mampir ..Aamiin

15 Mar

Keren pak

15 Mar
Balas

terimakasih buk

16 Mar

Kisah yg membuat kita larut.. keren pak guru

15 Mar
Balas

Terimakasih pak dokter....salam pengabdi literasi...

15 Mar

Terimakasih pak dokter....salam pengabdi literasi...

15 Mar

Terimakasih pak dede....salam para pengabdi literasi...

15 Mar
Balas

Terimakasih pak dede....salam para pengabdi literasi...

15 Mar
Balas

Wah. mantap pak, memang semuanya harus dengan hati ya pak.

15 Mar
Balas

terimakasih buk

16 Mar

keren pak... di tunggu tulisan yang lainnya.... semangat...!!!!

16 Mar
Balas



search

New Post