Mutamimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Fenomena Pengemudi Di Bawah Umur

Fenomena Pengemudi Di Bawah Umur

Fenomena Pengemudi Di Bawah Umur

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai anak-anak di bawah umur berkendara sendiri. Hal itu dapat kita jumpai di desa ataupun di kota-kota besar. Salah satu faktor pemicunya adalah si anak merasa hal tersebut dapat meringankan tugas orang tua untuk mengantarkan ke sekolah begitu juga sebaliknya, atau alasan lainnya. Padahal anak-anak usia di bawah 17 tahun mengemudi sendiri adalah sesuatu yang berbahaya, karena selain tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM), dilihat dari postur tubuh mereka tidak begitu besar, namun tetap mengendarai motor sendiri. Mengemudi sepeda motor oleh pelajar di bawah usia 17 tahun merupakan suatu Tindakan pelanggaran, hal tersebut sperti yang tertuang pada pasal 281 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yaitu tentang lalu lintas dan aturan jalan.

Maraknya fenomena pengemudi di bawah umur acapkali membuat pengendara lain resah karena terkadang saat berkendara ugal-ugalan, menyalip sana-sini, berboncengan yang melebihi kapasitas dan berkendara tanpa helm. Mirisnya lagi aksi kebut-kebutan untuk menunjukkan pada pengendara lain bahwa seperti sok pembalab, bunyi knalpot yang bising akibat knalpot diblong. Dan masih banyak contoh pemandangan yang sebenarnya kurang apik dilihat oleh masyarakat pengguna jalan raya.

Apa sebenarnya pemicu yang paling urgen dari fenomen tersebut?, Nah pemicu yang paling urgen terkadang anak- anak di bawah umur berkendara sendiri hanya sebagai lifestyle atau gaya hidup. Gaya hidup yang mengarah ketindakan negative, orang tua yang terlalu menuruti keinginan anak-anaknya. Itu adalah bagian dari penyebabnya. Oleh karena itu peran serta orang tua menjadi hal utama untuk meminimalkan fenomena tersebut begitu juga sekolah dan pemerintah untuk lebih tegas dalam menegakkan sikap disiplin dalam berkendara.

Gambar diambil dari Kompas.com

Jember, Kampung Rindu_ 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat, susah untuk menghilangkan budaya itu jika orang dewasa (orang tuanya) saja masih belum bisa mengubah mindsetnya. Solusinya ? menarik untuk dikaji lebih lanjut... Salam Literasi.

16 Jan
Balas

Betul Pak Arif. Terima kasih sudah mampir. Sukses selalu untuk Pak Arif

18 Jan

Ulasan yang keren bun

16 Jan
Balas

Terima kasih Bunda Sofia sudah mampir. Slam kenal Bunda.

18 Jan
Balas



search

New Post