Guru Cakap Teknologi Peserta Didik Raih Prestasi

Oleh: Mutamimah, S.Pd

Perkembangan teknologi dari hari ke hari, zaman ke zaman semakin berkembang dan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut telah merambah ke dunia pendidikan. Pendidikan di Indonesia pada tahun 2022 telah memasuki era baru yaitu era digital. Nah apa sih era digital itu? Yaitu era yang model pembelajarannya tidak hanya satu arah atau guru centris, mulai mengurangi penggunaan buku fisik karena mulai bermunculan buku elektronik (e-book), dan mulai muncul siswa yang kritis, kreatif serta inovatif. Berdasar pada masalah tersebut Guru dituntut untuk cakap teknologi. Arti cakap dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah mempunyai kemampuan dan kepandaian untuk mengerjakan sesuatu. Dari pengertian tersebut seyogyanya Guru harus mampu memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran.

Lalu bagaimana sih caranya memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran? Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran mempunyai hak dan bebas merancang desain pembelajaran yang akan mereka gunakan di ruang kelas masing-masing baik secara tatap muka ataupun di dunia maya. Guru harus mampu mendesain pembelajaran yang menarik, bervariasi, berulang, meningkat, dan mampu mengintervensi teknologi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa.

Pemanfaatan teknologi yang tepat guna dalam kegiatan pembelajaran telah penulis rasakan dalam kehidupan sehari-hari di Madrasah. Nah apa saja sih manfaatnya bagi Guru dan siswa? Berikut adalah manfaat teknologi dalam kegiatan pembelajaran antara lain:

1. Materi yang disampaikan lebih menarik.

Penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar membuat siswa nyaman dan tidak jenuh, seperti penggunaan media PPT, gambar animasi, video dan lain-lain. Seringkali penulis gunakan di Madrasah seperti, memberikan kuis di sela-sela pembelajaran dengan menggunakan media yang sederhana tapi menarik, yaitu PPT beranimasi.

2. Menambah informasi.

Teknologi sebagai sarana bagi Guru dan siswa untuk mencari informasi yang lebih luas, selain dari buku dan media cetak. Kami di Madrasah senantiasa bersinergi dengan siswa untuk mencari sumber referensi dari internet. Mereka kami tugaskan membawa gadget saat pembelajaran dan digunakan untuk berselancar mencari informasi penunjang sesuai dengan topik pembelajaran.

3. Meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.

Dengan memanfaatkan teknologi yang terarah dan tepat guna, kemampuan belajar peserta didik meningkat. Hal ini sudah penulis buktikan di Madrasah yaitu adanya peningkatan kosa kata peserta didik melalui pembelajaran menulis. Peserta didik seringkali ditugaskan membawa HP yang digunakan menulis bersama di Media Guru. Alhamdullilah siswa-siswi Madrasah kami banyak yang meraih juara menulis.

4. Memudahkan akses belajar.

Proses pembelajaran dapat dipermudah dengan adanya teknologi dalam pembelajaran. Seperti tugas bisa dikumpulkan melalui e-mail, wa, google form dan lain-lain. Peserta didik juga dapat mengirimkan tugasnya dengan cepat dan mudah.

5. Meningkatkan prestasi peserta didik.

Berbagai ajang lomba akademik maupun nonakademik dewasa ini disampaikan dengan menggunakan teknologi informasi, seperti IG, fb, watshap. Informasi tersebut lebih cepat dan efisen untuk dapat diakses oleh Guru dan peserta didik serta masyarakat pada umumnya. Alhamdullilah pemanfaatan teknolgi yang tepat guna atau bijak telah kami rasakan di Madrasah, dengan dibuktikan peserta didik telah berhasil menjuarai berbagai jenis lomba seperti, juara satu lomba vlog tingkat Kabupaten, lomba jurnalistik, singer (di youtubekan), pidato Bahasa Inggris, Bahasa Arab (di youtubekan). Dalam bidang sains peserta didik kami juga meraih apresiasi positif di kegiatan Gebyar Islami Kompetisi Sains yang diselenggarakan oleh UINHAS Jember pada pameran produk. Pameran produk sains tersebut dikemas dalam video kemudian di upload oleh guru pembimbing di Instagram (IG).

Nah, Guru cakap teknologi di era majunya teknologi informasi sudah menjadi suatu keharusan, karena menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dan pada gilirannya dapat melahirkan peserta didik yang memiliki kompetensi unggul, berdaya saing tinggi. Peserta didik yang berilmu pengetahuan dan teknologi serta berakhlakul karimah.