Mutamimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Membumikan Kejujuran Melalui Keteladanan Pada Dunia Pendidikan Sebagai Langkah Strategis T

Membumikan Kejujuran Melalui Keteladanan Pada Dunia Pendidikan Sebagai Langkah Strategis T

Membumikan Kejujuran Melalui Keteladanan Pada Dunia Pendidikan Sebagai Langkah Strategis Tepis Korupsi

Oleh: Mutamimah, S.Pd

Pendidikan di sekolah tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis akan tetapi harus memperhatikan Pendidikan karakter anak. Pendidikan karakter diharapkan mampu membentuk anak memiliki kepribadian yang kuat, mandiri, dan berbudi luhur atau berakhlak mulia. Salah satu sifat yang perlu dibentuk dalam pendidikan karakter adalah sifat jujur atau dapat dipercaya.

Kata kejujuran dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sifat (keadaan) jujur, ketulusan hati, kelurusan hati, tidak curang. Berkaca pada hal tersebut maka kejujuran merupakan suatu pernyataan atau tindakan yang dilakukan dengan ikhlas, lurus, tidak curang. Kejujuran adalah sifat yang melekat pada diri seseorang dan merupakan hal penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan kepatuhan dan ketaatan seorang hamba pada Tuhannya. Penanaman kejujuran pada peserta didik di sekolah perlu ditanamkan sejak dini karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan tongkat kepemimpinan di masa mendatang. Karakter jujur dapat dilihat secara langsung di sekolah tercermin dalam pembelajaran di kelas. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai kejujuran seperti, membiasakan peserta didik untuk tidak menyontek pekerjaan temannya, meminjam barang temannya dikembalikan dengan menyampaikan ucapan terima kasih, memakai barang teman seizin pemiliknya, berkata jujur ketika melakukan pelanggaran, tidak menutupi kecurangan yang dilakukan temannya dan tidak bersenkongkol dalam berbuat curang. Motivasi kejujuran pada diri siswa senantiasa digaungkan dalam setiap pembelajaran. Tidak hanya hal tersebut akan tetapi keteladanan kejujuran juga dicontohkan melalui prilaku pendidik. Nah apa saja sih bentuk keteladanan yang bisa kita berikan pada anak-anak ketika berada di sekolah?. Wujud keteladanan tersebut dan yang sudah bias akita terapkan antara lain:

1. Tepat waktu ketika masuk kelas, artinya tidak suka mencuri waktu.

2. Disiplin, rajin, tidak suka membolos dalam menjalankan tugasnya.

3. Ketika berjanji dengan siswa senantiasa ditepati, karena jika tidak ditepati menimbulkan kepercayaan siswa akan pudar.

4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengelola keuangan kelas, contohnya uang kas, dengan menunjuk salah satu siswa dijadikan bendahara kelas sekaligus juga diamanahi dan diberi contoh cara pengelolaan uang kas. Bentuk pembelajaran ini melatih anak untuk teliti dan jujur dalam memegang amanah. Guru senantiasa memberikan pendampingan.

5. Senantiasa terbuka atau apa adanya kepada siswa, contoh ketika menyampaikan hasil ulangan harian selalu ditunjukkan hasil aslinya bahwa si A, si B dan yang lainnya memperoleh nilai sesuai dengan hsil kerjanya masing-masing.

6. Menerapkan reward dan punishment secara konsisten. Penerapan reward dan punishment dibutuhkan konsisten, karena apa yang dilakukan guru akan berpengaruh kuat pada anak untuk berbuat jujur.

7. Terampil menyelidiki ketidakjujuran siswa dan terampil memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa, karena guru adalah sebagai orang tua kedua bagi siswa, maka harus mampu mengembangkan kedua hal tersebut. Kebiasaan guru memberikan masukan secara kritis akan memunculkan respon siswa untuk mau berkata apa adanya atau jujur terhadap permasalahannya.

8. Memberikan nilai karakter pada setiap materi yang diberikan , hal ini juga akan dapat memberikan stimulus positif pada siswa untuk senantiasa berbuat jujur.

Berdasarkan bentuk keteladanan dari pendidik tersebut diharapkan mampu membentuk karakter jujur pada siswa dalam hal ini adalah generasi muda, karena mengajarkan sifat jujur tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh kerja keras, kesabaran dan dukungan dari semua warga sekolah, terlebih juga dukungan orang tua siswa. Mengapa demikian?, Karena jika di sekolah anak kita ajarkan untuk senantiasa jujur, maka idealnya ketika siswa berada di rumah juga harus demikian. Jika keduanya seiring dan sejalan maka, dewasa ini kasus prilaku penyimpangan terhadap ketidakjujuran sebut saja korupsi akan bisa ditepis dari permukaan bumi pertiwi ini. Pemicu terjadinya tindak korupsi salah satu faktornya adalah rendahnya pendidikan karakter jujur. Dengan membumikan sifat jujur melalui keteladanan yang diberikan pendidik di sekolah mudah-mudahan dapat menjadikan generasi muda tidak mudah berbuat curang, karena biasanya siswa mudah meniru perilaku gurunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baarakallah..keren Buu.. Sukses selalu

17 Dec
Balas

Terima kasih Bunda Sholihah. Sukses selalu untuk Bunda

10 Jan

Mantap sekali ulasannya Bund. Semoga lolos ya. sehat dan sukses sll

17 Dec
Balas

Terima kasih Bunda Bunda Haida

10 Jan

Keren, semoga lolos.

17 Dec
Balas

Terima kasih Bunda Anita

10 Jan
Balas



search

New Post