MUTIA KHAIRA, S.Pd.I, M.Pd

Mutia Khaira dilahirkan di Lubuk Sikaping kabupaten Pasaman Sumatera Barat pada 6 Oktober 1980. Dibesarkan diantara 10 bersaudara. SD, MTs, MA di Lubuk Sikaping...

Selengkapnya
Navigasi Web
Apam

Apam

#tantanganGurusiana_hari ke-52

Saat ini kita sudah berada di bulan Rajab. Tepatnya tanggal 11Rajab 1441 H. Jika sudah berada di bulan Rajab ini, hawa Ramadhan pun mulai terasa dengan semilir angin yang khas setiap memasuki bulan suci. Mengingatkan kita akan kewajiban tahun lalu yang belum lunas ditunaikan. Berlatih kembali membiasakan diri melaksanakan ibadah rutin. Dan menata hati kembali bangun silaturrahmi dengan keluarga dan tetangga agar lebih dirahmati Allah.

Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab ini dan berkahilah kami di bulan Sya'ban dan sampaikanlah umur kami di bulan Ramadhan. Aamiin ya Allah ya Rabbal 'alamin.

Ada yang spesial di bulan Rajab di dalam keluarga kami. Tepatnya tanggal 14 Rajab. Hari spesial itu adalah tradisi yang sudah turun temurun di keluarga kami. Menikmati lezatnya menu khas di bulan Rajab. Menu makanan ini di kampung kami disebut "Apam". Tetapi mengapa harus di tanggal 14 bulan Rajab?? Bukankah menu khas ini ada selama bulan Rajab??? Jawabannya adalah karena tanggal 14 Rajab adalah hari lahirnya Ayah kami yang kami panggil Apa. Apa dilahirkan menurut cerita Iyaik (sebutan kami kepada Ibu Apa/nenek) kami, pada malam hari tepat pada saat terang bulan 14 Rajab dan setelah Iyaik sempat memasak Apam di sore harinya.

Luar biasa seorang ibu yang mengandung anak keduanya, sempat memasak apam di sore hari dan melahirkan bayinya pada malam bulan terang (malam bukan purnama) ketika itu. Bayi itu adalah Apa kami. Ayah dari 10 orang anak beliau yang Alhamdulillaah semuanya menjadi Sarjana dan sukses di dalam keluarga dan tugas mereka.

76 tahun yang silam pada malam bulan purnama 14 Rajab, Ayah hebat itu dilahirkan. Sekarang ini Apa dan Amak tinggal berdua saja di rumah. Semua putra dan putrinya sudah berhasil dan tinggal bersama kelurga barunya masing-masing. Hanta si bungsu saja yang masih harus mempersiapkan Wisudanya di Padang.

Kesepian dan kerinduan Apa di bulan Apam (nama lain bulan Rajab), terlihat ketika Apa mintak dibikinkan Apam oleh anak perempuannya yang datang berkunjung melihat Apa dan amak di rumah. Begini kalimat Apa kepada anaknya:

"Ya..., subanta lai tanggal 14 Rajab ko...., buek an lah pa apam dih...masih ado hari lai"

Begitu kalimat apa kepada si anak. Ya, aoa sudah terbiasa sedari kecil hingga ia berkeluarga dibuatkan apam oleh iyaik setiap bulan rajab atau bulan apam. Sepeninggal ibunya atau iyaik kami, tradisi itu dilanjutkan oleh amay (adik perempuan apa satu-satunya), dan terus berlanjut oleh kemenakannya Uni Eri.

Bulan ini, apa mintak dibuatkan menu khas itu oleh anaknya. Permintaan yang ringan dan simple. Mampukah si anak menyuguhkan hidangan sederhana nan istimewa itu...?

Lubuk Sikaping, 11 Rajab 1441 H/6 Maret 2020 M

#mutiakhairaspdi_Apam

#tantanganGurusiana_hari ke-52

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ndeh lapa paruik dek e, lezaaat

06 Mar
Balas



search

New Post