MUTIA KHAIRA, S.Pd.I, M.Pd

Mutia Khaira dilahirkan di Lubuk Sikaping kabupaten Pasaman Sumatera Barat pada 6 Oktober 1980. Dibesarkan diantara 10 bersaudara. SD, MTs, MA di Lubuk Sikaping...

Selengkapnya
Navigasi Web
Musibah

Musibah

Innaalillaahi wa innaa ilaihi Raaji'uun. Musibah datang tidak pernah terduga. Bukan hanya musibah karena kehilangan nyawa, tetapi kehilangan barang berharga pun adalah suatu musibah. Dan sangat tepat sekali jika kita kembalikan semuanya kepada sang maha pengatur.

Siapa sangka pagi itu terjadi hal yang tidak terduga ini. Awalnya pergi itu bersama keluarga kami pergi untuk bersilaturrahmi dan menjumpai kenalan yang datang berkunjung ke kampung halaman kami ini. Namun Allah telah atur kami pun tidak dapat lagi bertemu karena kenalan tersebut baru saja berangkat naik mobik balik ke kampungnya. Perjalanan kami pagi itu berlanjut menjadi kunjungan keluarga. Anak-anak semua menikmati perjalanan naik becak motor keliling kampung menikmati udara pagi.

Pagi kami berehat di pobdok sate untuk sarapan. Disinilah mulai berawalnya musibah yang tidak kami sadari sebelumnya. Berlokasi di daerah by pass Lubuk Sikaping dekat gelora Imam Bonjol. Saya menerima telpon dari kakak perempuan. Hanya telpon biasa dan say hello pagi saja. Telpon ke nomor lain milik saya di Hand phone baru yang belum 2 bulan pakai. Hand phone itu bagi saya sangat berarti sekali karena dibutuhkan untuk program Daring dan Luring sejak selama pandemi covid -19.

Selesai telpon ditutup saya masih sedang sarapan, Saya tidak lagi memperhatikan HP di tangan saya sudah berpindah tangan. Tidak seorang pun di antara kami menyadarinya. Selesai sarapan kami balik melewati simpang PDAM dekat gelora, terus ke jalan utama. Sempat juga berhenti di pinggir jalan di sekitar pasa kaciak nama daerahnya.

Terus melewati jalanan Pasar dan kembali ke rumah di taluak ambun. Sesampai di rumah barulah salah seorang di antara kami menyadari bahwa Hand phone android milikku sudah tidak bersama kami lagi. إنا لله وإنا إليه راجعون

Musibah itu pun kami sadari telah menimpa kami. Ulah keteledoran sendiri dan mungkin saja peringatan dari Allah. Astaghfirullaahal 'azhiim. Ampun ya Allah. Hamba lalai. Barang berharga milikku itu telah hilang. Kami coba telpon dari nomor lain, ada nada aktif dan masuk. Langsung saja kami susuri jalan yang dilewati tadi dan bertanya di pondok sate. Namun hasilnya nihil. Teringat melacaknya lewat google map dan email, sayangnya hand phone tersebut sudah tidak aktif lagi.

Semua data dan aplikasi pembelajaranku semua ada di android tersebut. Masih berharap sih..., seseorang mau menghubungi dan mengembalikannya kepada kami. Kami akan beri reward sebagai ungkapan syukur dan terimakasih kami.

Musibah tiba di saat yang tidak disangka. Musibah datang merenggut di saat kita masih sangat butuh dan memerlukan.

Semua berpulang kepadaNya. Ikhlas dan Sabar kunci menghadapinya. Belajar menata hati dan memantapkan iman.

Lubuk Sikaping, 05 Juli 2020

(Kisah dan peristiwa Sabtu pagi yg menguji keimanan)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sabar ya bu...smg dgnti Allah

05 Jul
Balas

Musibah memang sering datang tak terduga, semoga dikembalikan, ya Bu

05 Jul
Balas

Semoga ada yang mengembalikannya ya bu... Salam

05 Jul
Balas

Semoga musibah menjadi wasilah penghapus dosa. Amin. Salam hangat, salam literasi, jabat erat selalu.

05 Jul
Balas



search

New Post