M.YAZID MAR'I, M.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kecerdasan yang Tersandra

Kecerdasan yang Tersandra

Yah, aku sudah bisa semua apa yang diajarkan bu guru di TK, malas yah kalau harus di TK lagi. Aku pingin langsung aja ke SD. Demikian ucap anakku saat usia 2 tahun.

Tidak bisa dik! Untuk masuk SD minimal harus berusia 7 tahun, ya kalau memaksa mungkin 6 tahun bisa. Begitu jawabku dengan penjelasan yang barang kali tidak bisa ia terima begitu saja.

Belum selesai memberikan jawaban, iapun balik bertanya, mengapa harus nunggu tahun yah? Bukankah ayah pernah bilang bahwa pernah ada anak usia 7 tahun sudah lulus kuliah. Rupanya cerita itu termemori dalam bawah sadar anakku. Ayah ayah, ayah pernah juga cerita bahwa Imam Syafii dalam usianya yang baru 7 tahun sudah hafal ribuan hadis dan hafal qur'an? Tapi mengapa di TK ku aku hanya diajari nyanyi, bosen yah.

Gini aja dik, adik.ngikut saja! Tapi kalau adik kepingin membaca, berhitung, menghafal, bisa sama ibuk atau ayah. Dan rupanya anakku satu ini memiliki keinginan yang kuat dan pantang menyerah.

Dua tahun lebih sedikit, buku buku cerita yang sengaja kubeli untuk mengobati kebiasaannya telah habis dibaca, bahkan buku matematika kelas 2 milik sepupunya habis dikerjakan semua dalam kurun waktu tidak lebih dari sehari.

Begitu usianya memasuki 6 tahun, karena sudah jenuh di TK, akupun memasukkanya di sebuah SD dekat rumah. Dan sama kebosananpun mulai muncul, karena ternyata buku-buku yang dipelajari di kelas 1 sudah ia habiskan saat di TK.

Dan dua tahunpun dilalui, saat duduk di.kelas 3, LKS yang merupakan barang yang kujual belikan, sebagai bagian dari pekerjaanku, ia ambil, ia baca, ia kerjakan. Bahkan buku persiapan Ujian Nasional kelas 6 ,ia kerjakan dengan rasa senang dan habis sudah.

Untuk menjawab sekaligus.mencoba keinginan besarnyapun, akupun mengikutkanya untuk mengikuti lomba mapel UN pada salah satu SMP terrnama. Iapun meraih juara 2. Karenanya panitia menawarkan untuk anakku masuk sekolah tersebut tanpa tes.

Akupun menjawab sambil tersenyum malu, karena anakku baru kelas 3, insya Allah pak jawabku.

Selepas lulus SD, iapun diterima di SMP tanpa tes dan bea siswa 100 persen. Saat kelas 2 awal, Untuk mengobati kejenuhannya, iapun merintis sebuah majalah sekolah, ia edit. Ia lay out, dan makalahnya berhasil tercetak dan terbit.

Pertengahan kelas 3, ia mengikuti seleksi bea siswa sampoerna foundations dan dinyatakan lolos mengikuti program fas trak, program super cepat 2 tahun SMA dan 3 tahun S 1.

Di kelas 1 kurikulum nasional untuk 3 tahun SMA telah selesai. Tapi lagi lagi sistem pendidikan yang menyandranya, hingga ia harus tetap menyelesaikannya dalam.kurun waktu 3 tahun, sekalipun ia sudah mulai memasuki studinya D 3 texas unibersity atas bea siswa Usianya Usaid, dan menempuh S1 untuk 3 tahun kemudian. Artinya 2 tahun SMA dan 3 tahun S 1 untuk 2 perguruan tinggi.

Pertanyaan dari pengalaman anakku ini, mengapa pemerintah membatasi bagi anak anak yang betprestasi dengan menyandra potensinya? Tidakkah pemerintah mulai belajar dari sistem di beberapa belahan negeri untuk memberi peluang anak anak berpotensi? Sampai kapan anak anak banga ini harus tersandra potensinya?

Moga kedepan mulai dipikirkan kebijakan yang membuka peluang potensi anak bangsa. SEMOGA

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya sepakat, seharusnya pemerintah memfasilitasi anak istimewa. Sekolah reguler ada. Sekolah ABK ada, sayang swkolah untuk anak istimewa belum tersesia. Semoga ke depan dapat difasilitasi.

04 Jul
Balas

Harapan kuat pemetintahku untuk anak anak istimewa, saya tunggu Indonesia

04 Jul
Balas

aamiin...semoga

04 Jul
Balas

Home scholing. Kiranya pas. Karena ujian paket A,B atau C bisa ditempuh. Selagi mampu. Sehingga anak usia 14 tahun atau malah kurang dari itu sudah bisa kuliah.

04 Jul
Balas



search

New Post