#TantanganGurusiana Hari Ke-45

CANTIKNYA HATI MIRNA BAGIAN I

Terkadang kita harus berusaha lebih untuk mendapat sesuatu, tapi terkadang juga hal yang tidak terduga menghampiri kita dengan mudahnya. Jodoh yang ku tunggu di usiaku yang ke 30 tidak jua hadir, meski orang tuaku sudah menjodohkanku dengan anak-anak dari temannya atau teman-temanku menjodohkannya dengan temannya lagi, semua belum ada yang berhasil menggoyahkan hatiku. “Mirna, kamu mau cari yang seperti apa sih ? yang sempurna tidak ada di dunia, yang penting baik, sayang dan bisa menjadi imam buat kamu, “ ungkap Mamahku setiap kali membahas tentang jodoh. “Mah, saya tidak cari yang sempurna, Mirna hanya cari yang Mirna yakin ia akan membahagiakan Mirna termasuk bisa menjadi imam buat Mirna Mah, kita harus sabar Mah,” selalu seperti itu juga jawabanku kepada Mamah.

Mirna kembali asyik bekerja dan mengurus kegiatan sosialnya yaitu pendidikan bagi anak-anak jalanan. Bagi Mirna mereka begitu penting untuk dididik karena merekalah generasi penerus bangsa ini, kalau mereka tidak belajar, maka mereka tidak akan mengalami perubahan. Dan mereka sangat sulit mengikuti pendidikan yang ada di lembaga formal, karena mereka juga harus bekerja di siang hari untuk orang tuanya. Anak-anak jalanan sangat menyayangi Mirna, sekali Mirna tidak hadir saja, mereka akan merasa sedih dan kebingungan.

“Mirna, kamu jangan terlalu keasyikan menjalankan kegiatanmu dengan anak-anak itu, mau sampai kapan Mirna?” Ujar Mamah. “Mah, maafkan Mirna sampai saat ini belum bisa mewujudkan keinginan Mamah, tapi Mirna yakin bahwa melakukan kebaikan itu tidak akan pernah sia-sia, Mirna sudah memasrahkan bagian jodoh ini kepada takdir Allah SWT, saat ini mirna ingin menjadi manusia yang bermanfaat saja dulu, “urai Mirna. “Ibu selalu mendoakanmu Nak bahagia dunia dan akherat, “ balas Mamah. “Terima kasih Mah,”balas Mirna sambil memeluk ibunya.

“Ya hari ini kita akan belajar membuat sebuah hasil produksi makanan rumahan ya adik-adiik, yang bisa kita jual untuk menopang ekonomi keluarga kita, yang mudah dan anak-anak pasti sangat suka… bagaimana, mau nggak?,” ujar Mirna kepada anak-anak pada pertemuan pagi itu. Memang pembelajaran yang diberikan Mirna tidak hanya belajar tentang teori saja, tetapi juga tentang praktik. “Mau Kak, kita bikin apa Kak hari ini, aku senang masak Kak,” ujar santi. “Ah aku laki-laki masa harus memasak Kak? ujar topan. “Kan belajar sayang, ilmu apa saja kita harus berusaha untuk pelajari, supaya kita bisa melakukan banyak hal,” jelas Mirna. “Baik Kak, “ jawab semua anak menurut.

“Mirna, ada tamu untukmu,” ujar setyo admin komunitas BelajarkuBisa. “Oh iya Mas, nanti aku ke sana, sedikit lagi, nanti aku susul ya, Mas setyo tolong temani dulu ya,” tambah Mirna. “Iya Mbak tidak apa, orangnya mau menunggu kok,” timpal Mas setyo. Setelah Mirna selesai mengajari cara membuat adonan pempek, kemudian ia menyerahkan proses latihan kepada anak-anak yang lebih besar untuk mengajarkan kembali adik-adiknya. “Assalammu’alaikum, saya Mirna. Maaf darimana Mas?,” tanya Mirna sambil duduk menyapa tamunya. “Wa'alaikum salam, Kami dari sebuah perusahaan di kota ini. Setelah mengamati, mempelajari komunitas belajar yang diasuh Mbak Mirna ini, maka kami ingin memberikan donasi dan donasi ini sifatnya rutin,” Ujar tamu tersebut. “Oh iya, maaf belum memperkenalkan diri, nama saya Mahesa Mbak, “ tambahnya lagi. “MasyaAllah Mas Mahesa, terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami dan terima kasih atas perhatiannya,” ulas Mirna dengan mata berkaca-kaca. “Komunitas ini tidak mengikat Mas, bebas saja diikuti oleh anak manapun, tentu Mas Mahesa sudah dijelaskan oleh Mas Setyo ya sedikit banyaknya, “jelas Mirna. “Tanah dan bangunan ini bukan milik saya, tetapi dipinjamkan oleh pihak kecamatan sebagai tempat atau lokasi belajar dan juga menampung anak-anak jalanan. Biaya operasional di sini biasanya ada dari saya, hasil penjualan kerajinan anak juga donator bebas Mas, tidak terikat, seikhlasnya saja,” tambah Mirna lagi.

“Baik Mbak Mirna, jadi kami tidak salah pilih berarti, cocok sekali dengan misi kami. Untuk kedatangan saya hari ini, ingin meminta kepada Mbak Mirna untuk menerima donasi kami berupa buku-buku bacaan sebanyak 500 eksemplar terdiri dari berbagai jenis buku bacaan, kami juga memberikan rak, lemari penyimpanan, karpet serta bantal untuk duduk anak-anak ketika membaca, “ Urai Mahesa. MIrna tidak kuasa menahan air matanya, “Ya Allah Alhamdulillaaah, anak-anak saat ini sudah pandai membaca semua Mas Mahesa, akhirnya mereka punya perpustakaan mini, “ jawab Mirna sambil menengadahkan tangannya, mengucap syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT. “Mas Mahes, terima kasih banyak, percaya Mas, kami akan manfaatkan buku-buku itu dengan sangat baik, ini amanah yang harus saya jaga, terima kasih sekali lagi Mas, “Ujar Mirna sambil bersalaman dengan Mahesa. Mirna memandangnya sebentar dengan penuh kekaguman kepada Mahesa yang muda, tampan dan baik budi, dermawan luar biasa. “Mbak Mirna, kami akan kirimkan bukunya besok pagi ya Mbak, saya mohon pamit, besok yang ke sini sopir dan asisten saya Mbak, kebetulan saya ada meeting di kantor,” jelas Mahesa. “Baik Mas, baik..InsyaAllah saya besok sudah tiba di sini sejak pagi, terima kasih Mas Mahesa, “ ucap Mirna dengan penuh semangat.