Naja Umar

Penulis bernama Najalaili Umar. Di sela-sela kesibukannya sebagai guru Matematika di MAN 4 Aceh Timur, ia mengembangkan hobbinya yaitu menulis. Bergabung bers...

Selengkapnya
Navigasi Web
HIDUP (HARUS) SIBUK?
Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/KZY9FfzmFHAqx5X87

HIDUP (HARUS) SIBUK?

TG-0007

Kesibukan bukanlah hanya sekedar sebuah kata biasa. Tetapi keberadaannya telah benar-benar menyita hampir semua waktu yang dimiliki oleh manusia. Hampir tidak ada manusia yang tidak akrab dengan kata-kata “sibuk” dan “kesibukan” ini. Bahkan seolah-olah manusia seperti tersihir dan larut pada semua kesibukan yang terjadi setiap harinya.

Ohh. Tenang teman. Tidak ada yang salah. Kesibukan itu mungkin memang baik dan mungkin juga akan bermanfaat bagi yang lainnya. Tetapi sadarkah kita bahwa seringkali kesibukan-kesibukan itu telah mengendalikan hidup kita sepanjang waktu yang tersedia. Bahwa ternyata kesibukan-kesibukan itu telah menghabiskan waktu hanya untuk sebuah kelelahan saja. Bahwa hampir seluruh kesibukan-kesibukan itu hanyalah sebuah rutinitas untuk menyelesaikan tugas belaka. Bahwa banyak diantara kesibukan itu justru menjauhkan kita dari keakraban keluarga, silaturrahmi dengan tetangga dan terutama pada Sang Maha Pencipta. Bahwa tidak sedikit dari kesibukan-kesibukan itu nyaris membuat kita lupa bagaimana caranya bercanda dan tertawa.

Lihatlah sejak bangun dari tidur hingga tidur lagi, akhirnya apa yang Anda rasakan? Hanya lelah dan penat, bukan? Ok. Boleh jadi semua kelelahan dan kepenatan pada akhirnya akan terbayarkan oleh sebuah kompensasi dan upah yang sangat besar, materi yang berlimpah ruah dan jabatan hebat berpangkat, bahkan mungkin pula puja puji sanjungan bertebaran. Seterusnya apa? Apakah Anda merasa bahagia? Jika pun iya maka Anda tidak akan sempat menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya. Sebab waktu Anda telah habis oleh kesibukan-kesibukan belaka.

Mempunyai banyak kesibukan itu baik, apalagi jika kesibukan-kesibukan itu bermanfaat untuk yang lainnya. Akan tetapi, jangan lupa untuk menikmati hidup. Sebab hidup ini hanya sekejap saja. Jangan sia-siakan waktu yang ada.

Jadi tak perlu mati-matian melakukan/mencari sesuatu yang nantinya tidak pernah dibawa mati. Jangan terlalu memaksa badan dan pikiran hingga di luar zona kemampuannya. Semua ada batasnya. Jangan sampai terjebak dalam kesibukan-kesibukan dunia.

Sibuk itu perlu, tetapi istirahat juga sangat perlu. Karena tubuh mempunyai hak untuk beristirahat dan mengumpulkan energy baru.

Sibuk harus, tetapi hidup sosial juga harus. Karena kita hidup dalam manyarakat. Dengan hidup bersosial dalam masyarakat maka pembelajaran penting yang terjadi adalah timbulnya rasa toleransi, simpati, kesadaran hidup bersosial.

Sibuk iya, tetapi beribadah tetap perlu dijaga dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Jangan pernah lalai padaNya. Sertakan Dia pada tiap langkah kesibukan-kesibukan Anda. Mengeluhlah padaNya tentang hambatan yang menimpa. Sehingga kelelahan dan kepenatan itu akhirnya pun ada artinya. Sehingga kesibukan-kesibukan yang dilakukan bukan hanya baik dan bermanfaat saja tetapi juga akan terasa lebih bernilai dan bermakna.

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, akhirnya mereka mengetahui.” (QS. Al-Angkabut ayat 64).

Ktb, 17 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

17 Feb
Balas

Ulasannya mantap, pengingat bagi kita .... Salam kenal Salam literasi Bu Naja.Saya follow Bu, bila berkenan follow back.

17 Feb
Balas

MasyaAllah. Masihh belajar Bu. Semoga bermanfaat. Salam literasi Bu Umi. Terimakasih. Sdh sy follow Yaa.

18 Feb



search

New Post