Nani Sulyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Diam Itu Emas

Diam itu emas, begitu kata pepatah. Sejak saya bersekolah di SD, sudah ditanamkan oleh guru di benak saya. Terbukti, sampai hari ini cukup ampuh meredam kebawelan saya. Ketika saya kebablasan asik berceloteh dan haha-hihi, bayangan wajah almarhumah bu Pur tiba-tiba melintas mengingatkan, sambil melotot ke arah muridnya .

Diam itu emas, betulkah? Apakah masih relevan jika diaplikasikan saat ini? Saya sih menjawabnya 'tergantung pada sikon'. Jika melihat perkembangan dan kemajuan jaman yang semakin canggih, dimana iklim kompetisi sangat kental di semua bidang, maka kita tak bisa memberlakukannya secara pukul rata.

Menurut saya, kita harus tebang pilih dalam penerapannya. Kapan saatnya harus show off dalam artian unjuk kompetensi diri dan kapan waktunya harus diam mendengarkan dan mengamati. Harus bijaksana, kapan saatnya berani menjual inisiatif dan kapan saatnya legowo menerima kecemerlangan orang lain.

Duh, kok tumben ya, saya agak serius? Hihi..

Tenang saja, saya tetap slenge'an kok. Sore ini saya akan mendongeng sebuah peristiwa yang terjadi di negeri antah-berantah. Ya, topiknya tentang pepatah di atas dalam kaitannya dengan komunikasi kita sehari-hari.

Setiap hari kita bergaul, berkomunikasi dengan orang lain, baik di sekolah, di kelompok sosialita ibu-ibu RW, dengan tetangga, dengan persatuan ibu-ibu pengantar anak ke sekolah, dengan siapapun lah. Saya kira setiap orang berhak memilih komunitas yang menyamankannya.

Saya ingin mencontohkannya ibu-ibu saja deh, lebih mudah karena sejenis dengan saya 😀. Pahami ya, ini tidak bermaksud menggeneralisasikan, tapi mari ingat-ingat, apakah arisan identik dengan kaum adam? Kenapa acara bukber, kumpul-kumpul sambil makan-makan lebih sering dilakukan kaum hawa? Ada apakah gerangan di balik itu?

Kalau menurut saya sih, ada sesuatu yang asyik yang menyertainya, yaitu:rumpi atau gosip.

Dalam komunitas apapun, ketika membernya kaum hawa, maka kompetisi memakai benda-benda konsumptif sulit dihindari. Sebagian dari mereka bahkan senang datang ke pertemuan, karena alasan punya media untuk pamer. Pamer baju muslim model terbaru, pamer tas branded, sepatu/sendal, ponsel dan makanan juga. Ih, masa makanan? Ups, belum tahu ya? Iya, makanan teranyar dari resto/cafe yang baru dibuka, yang antrean pembelinya mencapai ratusan 😀.

Hmm..segitu ribetnya kah?

Sst..jangan ngambek dulu. Ini kan hanya dongeng dari negeri antah berantah lho.

Tak jarang ketika berkumpul, beberapa dari mereka seperti sedang berlomba manjat pohon. Namanya pohon gengsi. Si ibu A bilang bahwa suaminya baru pulang dari Singapura dan mengoleh-olehinya tas merk 'bon-bon'. Tak lama si ibu B menimpali bahwa ia sudah punya sepuluh tas merk itu. Dia malah akan membeli tas merk 'ling-ling' yang jauh lebih mahal.

Ibu yang lainnya membuka topik pembicaraan baru tentang sepatu dengan modus yang sama. Terbayang enggak, ramainya suasana saling berlomba manjat.

Jika anda berada di tengah-tengah mereka, apa yang akan anda lakukan? Ikut manjat juga? Saya sih pilih menerapkan ajaran almarhumah bu Pur, sambil makan cemilan yang ada di atas meja.

Nah, di sini lah saya harus berterima-kasih kepada beliau.

"Nani...coba perhatikan guru. Jangan suka ngobrol kalo guru sedang menjelaskan!"

Langit Lembang, 100617

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Ada sesuatu yang asyik yang menyertainya, yaitu: rumpi atau gosip." Ah gitu ya kaum hawa?

10 Jun
Balas

Ssstt....jangan bilang-bilang. Rahasia. Met malam mas, tks sudah singgah

10 Jun

Eheemmm....kita bukber atuh

11 Jun
Balas

Haha..hayuuu....

11 Jun

Keren bu

11 Jun
Balas

Nuhun say

11 Jun

Selamat malam Bu Nani.... Ibu bawel ga waktu mengajar? Just Kidding... Inspiratif sekali tulisannya.

10 Jun
Balas

Hahaa...mungkin iya. Makasih sudah singgah

10 Jun



search

New Post