Nani Sulyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pertanyaan Pak Leck Murman

"Sudahkah anda menulis hari ini?"

Ini pertanyaan Leck Murman yang bikin geli. Apalagi muncul di layar ponsel sore hari. Harusnya pertanyaannya begini: Masak apa hari ini, bu? Nah!

Sebalnya, reaksi saya setelah muncul pertanyaan itu adalah segera membuka blog gurusiana, lalu ingin menulis. Bagi saya, ia serupa bunyi alarm di ponsel. Mendadak sontak, saya seperti terbangun dari mimpi.

Setelah itu, muncul rasa bingung. Apa yang harus saya tulis? Parahnya, makin sering membaca di gurusiana, saya kadang minder. Guru lain menulis tentang literasi, organisasi, sanitasi, pelatihan, motivator. Saya? Hanya menulis tentang kolak pisang, pocho-pocho dan telor asin.

Sama halnya ketika teman saya bertanya: "Nulis buku apa, Nan?"

Saya Jawab: Nulis puisi. "Kok puisi? Seharusnya guru BK tuh nulis motivasi atau solusi masalah siswa." Jleb!

Bingung lagi deh. Saat ini di kepala saya hanya ada pertanyaan pak Leck Murman yang berputar-putar dan minta dituliskan.

Jadi bagaimana, salah? Jawaban saya sih jelas enggak. Bolehkah menulis tentang itu? Siapa yang bilang tak boleh. Prinsip saya: ya biarin. Bebas saja. Saya menulis sesuai passion.

Jika tidak dituliskan akan membuat kondisi saya sakaw, terpikir terus. Seperti ngidam, begitu.

Jelas saya harus mengekspresikannya, siapa suruh punya gadget dan bersosmed, meskipun nanti hasilnya hanya beberapa kata saja.

Sebagian besar dari kita tentunya punya aplikasi fb. Sekadar contoh saja, semalas-malasnya status fb yang berpuasa biasanya menulis: LAPAR. atau 'Sedang menunggu beduk'. Ada berapa kata? satu, dua, tiga? Meskipun hanya satu kata, tetapi nyatanya kita telah menulis, bukan?

Jadi, kita menulis karena kebutuhan berekspresi, dan difasilitasi. Ketika kita terbiasa, lalu jeda tak menulis atau mengunggah untuk berbagi foto/file. maka kita merasa sakaw. Obatnya? Ya menulis dan berbagi. Oleh sebab itu, agar terlihat keren saya meminjam istilah bu Ari, bahwa menulis adalah 'writing therapy'.

Merasa sakaw? Menulislah. Di media apapun.

Peduli anda menulis di status sosmed hanya satu kata.

Perduli anda menuliskannya di secarik koran bekas bungkus bawang merah.

Pokoknya, menulislah, bebaskan diri anda dari kegelisahan.

Selamat selasa menggenggam asa.

Langit Lembang, 060617

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wew, kereeen. Bingung menulis ternyata bisa mjd tulisan yg renyah dan crispy. Itulah hebatnya bu Nani, alumni MG. Dahsyat

06 Jun
Balas

Hahaa....habisnya pak leck bawel sih. Bertanya melulu

06 Jun

hehe ... ditunggu ya tulisan2 yang lunyu berikutnya. Penulis kreatif gak akan berhenti hanya di langkah pertama

06 Jun

Mantap Bu! Tuh jadi kolek... He... He... Maksudnya tulisan kental.. Enak dibaca kaya kolek.. ..lanjut lagi yu, nuliiiis!

06 Jun
Balas

Yuu lanjut

06 Jun

Mantap tenan..kolak mana kolak..goyang pocho-pocho deh sambil nulis di gurusiana hee

06 Jun
Balas

Hayuuu...makan kolak.sambilpocho-pocho

06 Jun

Horree...dikomen sama blogger sejati

06 Jun
Balas

Hahaha... Bu nani sekarang udah jadi guru blogger

06 Jun

Waaah ini mah penulis sejati. Mantaplah bu nani. Super keren

06 Jun
Balas

Keren Bunda...

06 Jun
Balas

Makasih

06 Jun

Wow inspirasi penulis lihat orang gila telanjang dada berjalan di supermarket juga bisa jadi tulisan, be continue!

20 Oct
Balas

Sangat bisa

20 Oct



search

New Post