Nani Sulyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
siapa takut jadi chef keren?

siapa takut jadi chef keren?

Salah satu keterampilan/praktek yang diujikan di kelas IX adalah tata boga. Tahun ini, jenisnya adalah membuat menu sarapan pagi.

Ada beragam yang dibuat oleh masing-masing kelompok. Nasi goreng, nasi uduk, nasi kuning, roti sandwich, kwetiaw, omelet, mie goreng, hingga salad.

Menariknya, masing-masing anggota kelompok bekerja sama untuk membuat rasanya senikmat mungkin dengan tampilan seindahnya. Menarik, karena mereka tak lagi mempermasalahkan gender. Siapa mampu, maka do it.

Pagi ini, saya belajar tentang perubahan konsep berpikir para murid. Jika dahulu kala memasak hanya dipelajari dan dilakukan kaum hawa, maka kali ini tidak lagi. Para murid lelaki tampak menikmati memasak, membuat garnis maupun meracik bumbu, tanpa ada perasaan gengsi.

Dengan demikian, kegiatan ini diharspkan berdampak positif bahwa hal-hal yang berkaitan dengan tata boga, termasuk persoalan clean up/bersih-bersih bukan lagi monopoli kaum perempuan. Sehingga nantinya, di masa depan anak lelaki telah terbiasa dengan pekerjaan tersebut.

Meskipun diakui bahwa media elektronik tak sepenuhnya berdampak positif, namun pada beberapa acara kuliner, yang ditayangkan media elektronik (tv/internet) telah memberikan wawasan baru bahwa profesi chef bukan lagi hal yang tabu untuk dijadikan pilihan berkarier. Profesi tersebut bahkan cenderung menjanjikan secara finansial.

Menurut berita, di kota Bandung, hampir setiap hari ada jenis kuliner baru yang dilaunching (duh lupa, bahasa Indonesianya apa ya?). Selain objek wisatanya, ciri khas kuliner yang diburu wisatawan diantaranya adalah cireng, seblak, keripik ma icih, batagor, dan moci ice cream.

Arus kunjungan wisatawan asing maupun domestiki juga berdampak pada kepadatan lalu lintas kota Lembang di hari libur. Banyak dibuka lokasi wisata baru, hotel , restoran maupun cafe. Prospek untuk industri kreatif berkembang sangat pesat.

Jadi, apa yang salah jika ada diantara para murid yang ingin menekuni dan memilih profesi sebagai ahli kuliner?

Sebuah profesi, dimulai dari kecintaan sejak dini. Mari bekali dengan perangkat wawasannya. Segala sesuatunya berawal dari keyakinan dan kepercayaan diri. Setelah itu, keuletan, motivasi yang kuat dan konsisten terhadap pilihan.

Tugas kita kah? Tentu.

Sejak kapan? Mulailah dari sekarang.

Berilah motivasi, yakinkan dirinya ketika mereka menemukan kelebihannya.

Selamat menjadi chef masa depan. Berkreasilah seindah mimpimu

Seperti biasa, self reminder. Salam 😊.

Langit Lembang, 290317

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sip. semoga terkabul. tks ica sudah singgah

30 Mar
Balas

Apapun profesinya.... Peran kita ditunggu andilnya....mmmm

29 Mar
Balas

yupz. semangat...makasih sudah singgah

29 Mar

Apapun profesinya.... Peran kita ditunggu andilnya....mmmm

29 Mar
Balas

Mantaaapppp... Apapun profesi yg ditekuni para siswa nanti yg penting memberikan banyak manfaat di samping tentu saja bantak berkat hehe... Lanjutkan say...

29 Mar
Balas

betul bu pengawas, para siswa perlu dibekali wawasan jenis profesi. hatur nuhun sudah singgah

29 Mar

Alhamdulillah bu keren, insya Allah siswa-siswi SMPN 3 lembang semakin tergali potensi dirinya dengan bersekolah di sekolah yg menunjang mereka untuk menggali minat-bakat mereka kedepan :)

30 Mar
Balas



search

New Post