Nanik Megawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sapu Tangan Merah (Bag.4 hari ke 10)

Sapu Tangan Merah (Bag.4 hari ke 10)

Kegiatan ta'aruf pada masa orientasi 15 menit lagi akan berakhir. Artinya semua siswa akan kembali ke kelasnya masing-masing. Sedangkan aku masih belum mendapat jawaban dari rasa penasaranku. Jika dalam 15 menit akupun belum berhasil, maka harus menunggu ke esokan harinya. 

"Mbak Salsa kangen ibuk?". Tanyaku sambil menjawil pipinya. 

"tidak" jawabnya lirih. 

"Kalau begitu kangen siapa?". Kembali ku lontarkan pertanyaan. 

"Sapu tanganku" sembari menghapus air matanya yang sudah berkaca-kaca. 

Subhanallah...... akhirnya dia mulai mau berkomunikasi dengan kata-kata. Akupun tidak mau menyia-nyiakan hal ini.

"Wah.... mbak Salsa hari ini hebat sudah mau berbicara dengan ustadzah". Sambil ku iringi dengan tepuk tangan tanda bahagia. "Saputangannya besok di bawa ya!". Dia menganggukkan kepala tanda dia bilang iya. Akhirnya teman-temannya pun kembali ke kelas dan bertanya 

"Ustadzah, kenapa mbak Salsa kok ndak ikut?". Tanya mereka

"Mbak Salsa masih ada tugas yang lain dari ustadzah". Jawabku

Jam menunjukkan pukul 11 yang mana aku harus mengakhiri kegiatan masa orientasi hari ke tiga ini. Anak-anak pun bergegas untuk berkemas persiapan pulang. Setelah doa pulang selesai akhirnya semua siswa kelas 1 pulang dengan senang hati karena mendapat banyak teman baru. Aku tak sabar menunggu Salsa di jemput oleh ibunya sampai-sampai ku ajak dia untuk menunggu di depan pintu gerbang. Setelah ibunya menjemput akupun menceritakan tentang Salsa hari ini di sekolah dan bertanya tentang sapu tangan yang di maksud Salsa. Ibunya terkejut saat mendapat informasi bahwa yang menjadi problem adalah sapu tangannya. Akhirnya beliau pun bercerita bahwa sapu tangan tersebut merupakan hadiah ulang tahun saat Salsa berumur 5 tahun. Sejak saat  itu sapu tangan tersebut menjadi benda kesayangannya karena sapu tangan itulah yang selalu menemani saat Salsa berjuang untuk kesembuhan penyakit sesak nafas yang di deritanya. Berdasarkan cerita dari ibunya, Salsa mulai dari kecil sudah sering sakit bahkan hampir tiap bulan dia harus merasakan suntikan jarum. Sebagai orang ibu beliau merasa khawatir akan kondisi Salsa karena memang mulai dari program hamilnya beliau harus berjuang dengan pancingan adobsi anak angkat. Setelah lahir pun harus berjuang untuk menyembuhkan penyakit Salsa. Segala cara sudah beliau lakukan untuk kesembuhan Salsa. Mendengar cerita Salsa tanpa terasa air mataku menetes membasahi kerudung yang terurai di dadaku. Ku peluk erat si hitam manis yang hidupnya penuh perjuangan. Bagiku dia inspirasi karena kesabarannya dalam menghadapi penyakitnya dan mau berjuang untuk sembuh.

Bersambung

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga lekas sembuh dan sabar selalu. Salam SKSS Bunda.

27 Mar
Balas



search

New Post