Guru Uwok Taruang

Semua pasti tau dengan terong, sayuran yang lezat di makan jika disandingkan dengan sambal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Orang minang biasanya membuat terong ini dengan sangat simple yaitu uwok taruang. Saya tidak membahas tentang lezatnya uwok taruang, tapi saya mengibaratkan guru seperti “uwok taruang”.

Harusnya sekolah menjadi tempat yang menyenangkan oleh guru, murid dan seluruh warga sekolah namun ada saatnya kita dihadapi oleh situasi yang menjengkelkan. Hal yang paling menjengkelkan bagi saya, ketika bertemu dengan guru “uwok taruang” masuk telat, keluar cepat. Persis seperti cara masak “uwok taruang”.

Suatu ketika, saat bel masuk berbunyi menandakan pelajaran dimulai saya melihat guru uwok taruang masih saja duduk tanpa menghiraukan rekan lainnya sudah masuk menuju kelas. Bapak dan ibuk guru silahkan masuk ke kelas, ucap guru piket. Apa yang terjadi, ia masih santai dan menganggap apa yang dilakukan sebagai suatu hal yang wajar.

Sebagai rekan kerja, saya tentu saja tidak mengabaikan hal ini terus terjadi di sekolah saya. Hal kecil yang saya lakukan terhadap rekan kerja saya tersebut adalah melakukan coaching. Saya berusaha mengali informasi dari dia, mengapa sering melakukan hal tersebut. Dari pembicaraan tersebut saya berupaya agar ia menyadari bahwa hal yang dilakukannya tidak baik, serta bersama berkomitmen menjadi guru yang lebih baik lagi bagi peserta didik.

Selamat tinggal guru uwok taruang, selamat datang guru hebat berprestasi.