Nanik Wijayanti

Nanik Wijayanti lahir di Yogyakarta tanggal 20 November 1972. Bertugas di SDN Tanjung Barat 09, Jakarta Selatan sejak Desember 2023. Sebelumnya pernah mengajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sahabat Terbaik (53)

Sahabat Terbaik (53)

Bu Yasmin mengajak Bu Marni membereskan barang yang masih ada di kamar melati lalu mereka menuju kamar anggrek. Saat mereka tengah berjalan ke sana, terlihat dua orang perawat yang mendorong sebuah brankar yang ternyata berisi Nina. Bu Marni segera menghampiri dan menciumi pipi Nina yang sudah siuman namun masih terlihat lemah.

"Kami bawa pasien ke kamar dulu ya Bu." Ucap seorang perawat.

Bu Marni pun mundur dan membiarkan perawat membawa Nina ke kamarnya. Setelah Nina dipindahkan ke ranjang kamar inap, Bu Marni dan Asep segera memeluk Nina dengan hati-hati. Yuda dan kedua orangtuanya menatap mereka dengan haru namun bahagia.

Bu Yasmin mendekat dan dia pun membelai tangan Nina dengan lembut. "Nina nanti makan yang banyak ya, jangan lupa minum obatnya biar lekas sembuh." Nina mengangguk pelan, mengerti apa yang dipesankan oleh Bu Yasmin.

"Bu Marni kami pamit dulu ya. Bila nanti ada yang dibutuhkan, ibu bisa pesan ke perawat yang berjaga. Pak Haris sudah janji akan bertemu dengan orang yang mau merenovasi rumah ibu. Orang itu akan melihat rumah ibu untuk menentukan biayanya." Ucap Bu Yasmin.

"Terimakasih banyak. Semoga kebaikan Ibu dan Bapak dibalas Allah dengan berlipat ganda." Ujar Bu Marni.

"Aamiin. Ayo Asep kita pulang. Biar Nina istirahat. Kita juga harus istirahat. Besok kalian sekolah kan?" Pamit Pak Haris.

"Iya Pak. Asep pulang dulu ya Bu." Asep mencium tangan ibunya dan dibalas Bu Marni dengan mencium kening Asep. Setelah semua berpamitan pada Bu Marni, mereka meninggalkan kamar Nina.

Pak Haris melajukan mobilnya ke rumah Asep. Orang yang akan bekerja merenovasi rumah Asep sudah menunggu di ujung gang menuju rumah Asep, seorang pria paruh baya berkemeja biru. Setelah sampai di rumah Asep, pria itu mengamati rumah Asep dengan cermat. Pak Haris menerangkan apa saja yang harus direnovasi.

"Oke Pak Beni, Saya setuju dengan biayanya. Tolong pekerjaan dilakukan dengan rapi dan cepat karena akan segera ditempati kembali." Ujar Pak Haris setelah bernegosiasi dengan pria yang bernama Pak Beni itu.

"Baik Pak. Mulai besok saya dan anak buah saya akan mulai bekerja. Kami tak akan mengecewakan Bapak." Kata Pak Beni.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah Pak Haris memiliki hati tang baik banget

31 Jul
Balas

Subhanallah,...kebaikan hati Pak Haris pantas diteladani. Mantap ceritanya Bu Nanik

30 Jul
Balas

Ceritanya semakin menarik Bunda Nanik, banyak nilai-nilai kebiakan yang dapat diteladani. Salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul
Balas



search

New Post