Terluka (6)
Kantil memandang Kenanga yang berjalan ke mobilnya dengan dada bergemuruh. Kenanga tampak berbicara dengan suaminya agar turun dan berkenalan dengan Kantil.
"Mas, ayo kenalan dengan Kantil sahabatku waktu di SMP dulu."
Kantil melihat pintu mobil terbuka. Kantil segera menundukkan wajahnya. Kedua tangannya makin dingin. Kantil ingin segera berlari dari tempat ini tapi tak mungkin. Dia terus menunduk dan tak tahu harus bersikap bagaimana hingga terdengar suara Kenanga.
"Kantil perkenalkan ini suamiku, Mas Bejo." Kenanga menepuk pundak Kantil.
"Bejo? Apakah namanya berubah. Panjul jadi Bejo." Kantil bingung tapi tetap menunduk.
"Hei Kantil, kok menunduk terus sih. Ini lho suami aku. Mas, ini Kantil yang pernah aku ceritakan kepadamu. Sahabat terbaikku."
"Assalamualaikum, Mba Kantil." Terdengar suara seorang laki-laki, tapi itu bukan suara Panjul. Kantil mengangkat wajahnya. Tampak seorang laki-laki di samping Kenanga tapi dia bukan Panjul. Laki-laki ini berbadan lebih gemuk dan lebih tinggi dari Panjul. Wajahnya dihiasi kumis yang cukup lebat sedangkan Panjul klimis.
"Waalaikumsalam." Kantil membalas salam dengan dada yang masih deg-degan tapi juga bingung. Jadi suami Kantil adalah Mas Bejo, lalu Panjul siapanya.
Kantil menyambut uluran tangan Mas Bejo. Kantil berusaha menenangkan debaran jantungnya yang masih berdetak kencang ditambah kebingungan yang kini dirasakan.
"Kantil ini sahabatku di SMP dulu. Dia yang sering membantu aku mengerjakan PR. Otak dia cerdas beda dengan aku yang agak lemot." Ujar Kenanga sambil tersenyum manis.
"Sudah bertahun-tahun kami tak bertemu, hilang kontak ternyata kini kita satu kota lagi." Tambah Kenanga.
"Iya Mas, kami bersahabat sudah lama. Kenanga ini teman yang baik dan royal. Dia sering membantuku bayar SPP dulu. Jasanya sangat banyak padaku." Kantil berkata sambil menggenggam tangan Kenanga.
"Kapan kalian menikah, Aku kok nggak diundang ya?" Tanya Kantil mencoba mencari tahu.
"Kami menikah setahun yang lalu. Aku nggak ngundang kamu kan waktu itu aku belum dapat no HP dan juga alamatmu. Maaf ya sayang." Kenanga merengkuh pundak Kantil. Kantil pun membalas memeluk sahabatnya.
"Eh kita kok jadi ngobrol di jalan. Ayo ke tukang bubur yang sedang viral itu. Tempatnya kan sudah dekat dari sini. Kita lanjutkan ngobrolnya di sana." Mas Bejo mengajak Kantil dan Kenanga segera beranjak karena perutnya sudah lapar minta diisi.
"Tukang bubur yang viral itu ya. Aku juga langganan makan di situ. Enak sekali buburnya." Sahut Kantil.
"Kalian jalan duluan. Aku menyusul nanti. Kita ketemu di sana. Itu di depan toko yang bercat biru tukang buburnya." Tunjuk Kantil pada sebuah toko yang ada di seberang jalan.
"Oke kami tunggu ya Kantil. Kita lanjutkan ngobrolnya." Kenanga kembali ke mobilnya bersama Mas Bejo.
Kantil termangu menatap Kenanga dan suaminya. Suami Kantil ternyata bukan Panjul. Lalu mengapa ada foto pernikahan Kenanga dengan Panjul. Mengapa bisa ada foto pernikahan itu. Apa yang sebenarnya terjadi antara Panjul dan Kenanga. Benarkah pria di foto itu Panjul, tapi wajahnya benar mirip Panjul begitu pula tahi lalatnya.
Kantil terdiam mematung selama beberapa menit. Kepalanya terasa pusing. Bingung menghadapi kenyataan yang baru saja terjadi. Kantil akan mencari info lebih banyak dari Kenanga tapi tak mungkin di depan suaminya. Kantil segera mengayuh sepedanya menyusul Kenanga.
Tak lama Kantil tiba di tukang bubur, dia melihat Kenanga dan suaminya sudah ada di sana. Kenanga melambaikan tangan melihat Kantil. Kantil menaruh sepedanya di bawah pohon palem lalu menghampiri pasangan itu. Mereka menikmati sarapan bubur bersama diselingi cerita ringan tentang kenangan semasa SMP.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kembar, yaaa
Mungkin Bun. Terimakasih sudah mampir.
Jadi ikutan penasaran.. Ah mas Panjul mah bisa aja, semoga edisi berikutnya misteri itu terkuak.. Lanjuuut sukses selalu
Terimakasih Pak Burhani sudah mampir. Sukses selalu untuk Bapak.
Apakah Panjul saudara kembar Mas Bejo?
Mungkin saja. Salam sehat dan bahagia selalu Bunda.
Selalu menginspirasi bunda. Luar biasa
Terimakasih Pak Trianto. Salam sehat dan sukses selalu.
Jangan-jangan Panjul kembarannya Bejo. Hehehe. Ditunggu lanjutannya mom. Barokallah
Terimakasih bunda Erwin Yarnita. Ditunggu ya Bun. Salam sehat dan bahagia selalu.
Bikin penasaran, ditunggu kelanjutannya Bu
Terimakasih Bunda Tri. Salam kenal.
Yeee tebakan ku benar Panjul punya saudara kembar hehehe lanjut bunda
Terimakasih bunda Nani Yuliani. Tunggu ya.
Keren banget, Bu. Mengalir dan cadassssss,,,,
Terimakasih Pak Eko sudah mampir. Salam sehat dan sukses selalu Pak.
Kantil belum tau, Panjul sm Bejo kembar, cerpennya menarik ditunggu ya Bunda Nanik
Terimakasih Bunda Sri Rahayu. Salam sehat dan bahagia selalu.
Ah...bs jd Bejo & Panjul kembar ini...he he...atau ?? Ah ...nurut sutradaranya aja dech..he he...
Terimakasih Oma sudah mampir. Terserah saya ya Oma..he..he..
Hahaha..iya dong bunda sutradara..slm sht sukses sllu say ..
Indahnya bertemu sahabat lama, menarik certanya Bu Nanik. ditunggu lanjutannya
Terimakasih Pak Rochadi sudah berkunjung. Salam sehat dan sukses selalu.
Penasaran, semoga segera tayang. Salam sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta bunda
Terimakasih Bunda Anita. Salam sehat dan bahagia selalu.
Kereen bunda Nanik. Salam sukses selalu
Terimakasih Bunda Musdawati. Salam sukses juga untuk Bunda.
Keren sekali tayangannya, mantap, dan sukses selalu bu nanik
Terimakasih Bunda Yelli sudah berkunjung. Salam sehat dan bahagia selalu.
Keren ceritanya. Membuat penasaran pembaca apakah Panjul kembaran suami Kenanga? Semoga sehat selalu, Bu Nanik.
Terimakasih Pak Isak sudah berkunjung. Salam sehat dan sukses selalu Pak.
Ulasan yang Sangat keren bu Nanik semoga semaakin sukses
Terimakasih Pak Supriyanto.
Asyik sekali ceritanya. Salam sukses Bu Nanik
Terimakasih Pak So'im. Salam sehat dan sukses selalu untuk Bapak.
Wih... Keren banget betul jangan-jangan si Bejo kembar ini, seperti aku. Hehe.lanjut Bun. Semoga selalu sehat dan sukses.
Terimakasih Bunda Anita sudah mampir. Salam sehat dan sukses selalu untuk Bunda.
Kembar kayaknya ya, kembar yang hilang hehehe0, menebak-nebak
Terimakasih Bunda Efi. Ayo tebakannya benar nggak ya?
Keren menewen bunda Nanik
Terimakasih Bunda Anora. Senang banget nih Bunda kembar sudah mampir semua. Apakah Panjul juga kembar?