SINGAPURA – Menjelang hirup pikuk libur akhir tahun, seluruh civitas akademika Sekolah Indonesia Singapura disibukkan dengan kegiatan workshop Satu Guru Satu Buku (SAGU SABU). Menurut Atase Pendidikan KBRI Singapura, Aisyah Endah Palupi, kegiatan workshop ini bertujuan untuk menggali kemampuan literasi seluruh guru dan kepala sekolah di SIS agar menghasilkan karya dalam waktu satu bulan.

Kepala sekolah Indonesia Singapura, Sumardiyanto mengatakan, “kegiatan SAGU SABU ini dapat meningkatkan kemampuan profesional guru”. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh guru SIS. Dia menginginkan,seluruh guru mampu mampu menghasilkan minimal satu buku.

Kegiatan Sagu Sabu ini dilaksanakan dengan dua metode yaitu dengan tatap muka dan pendampingan. Kegiatan tatap muka dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 21-22 Desember 2017. Selanjutnya, akan dilakukan pendampingan oleh nara sumber sampai satu bulan ke depan. Mohammad Ihsan yang menjadi salah satu nara sumber kegiatan ini berharap, setelah satu bulan, seluruh guru SIS mampu menghasilkan buku yang menceritakan tentang karakter positif kehidupan masyarakat di Singapura.

Menulis merupakan momok bagi seluruh guru. Namun, selama mengikuti SAGU Sabu ini seluruh peserta sangat antusias. Mereka mampu mengerjakan berbagai tugas yang diberikan. Menurut salah satu peserta, Muhkam Hudaya, kegiatan ini awalnya kurang diminati. Ternyata setelah mengikutinya, dia termotivasi untuk menulis sebuah buku.(Nink)