Oleh Nani Nuryani

Sudah hampir lima hari ini wajah bu Mimin nampak kusut. Uang belanja yang rutin diberi pak Kusman, suaminya, nampaknya tak cukup bulan ini. Apalagi saat ini mereka terpaksa harus memperbaiki kamar si sulung yang plafondnya berlubang dimana-mana karena ulah kucing-kucing kesayangan suaminya yang seringkali naik ke atas. Berbagai cara dilakukan Bu Mimin demi menjaga agar dapur bisa tetap ngepul. Termasuk memangkas beberapa anggaran yang dirasa Bu Mimin tidak penting, termasuk pemangkasan jatah pembelian umpan ikan untuk kegiatan hobi suaminya memancing selama ini. Nampaknya pak Kusman tak bisa berkutik kali ini. Karena semua demi kebaikan bersama.

**

Siang itu cuaca sangat panas, apalagi ditambah kondisi rumah yang berantakan, menambah suasana hati Bu Mimin semakin kusut. Sementara pak Kusman nampak selalu sibuk mengurusi kucing-kucing kesayangannya yang semakin hari semakin banyak. Bu Mimin terlihat kesal karena suaminya tak pernah ikut memikirkan bagaimana menghadapi situasi seperti saat ini. Namun Bu Mimin masih berharap suaminya mampu mengurangi kegiatan hobi memancingnya kali ini.

**

Tapi bukan pak Kusman namanya, jika tak punya ide cemerlang. Saat Bu Mimin menyuruhnya belanja bahan bangunan ke toko, pak Kusman tak lupa membeli umpan ikan untuk tetap bisa menyalurkan hobinya. Tanpa perasaan bersalah pak Kusman pulang dan menyerahkan semua belanjaannya sambil mengeluarkan bungkusan pakannya. Bu Mimin sedikit terbelalak, namun dengan santainya pak Kusman bilang bahwa pakan umpan itu adalah Bonus dari toko karena sudah belanja barang-barang di tokonya. Ups! Pak Kusman bergegas ke belakang sambil tak lupa segera membuang nota belanjanya ke tong sampah. Oalaah pak Kus..!?

Subang, 02 Januari 2022