Nani Nuryani, S. Pd

Nani Nuryani memulai pengabdiannya sebagai guru Kimia di SMAN 1 Cipeundeuy pada tahun 1998, tapi sejak tahun 2006 pindah tugas mengajar&...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lamaran (1)

Lamaran (1)

#Tantangan Menulis ke-55#

Oleh NanuR

Pagi itu aku berangkat naik bis Damri dengan tujuan Pasar Baru. Berangkat sendiri tanpa teman diperjalanan ternyata sungguh tidak nyaman. Aku hanya bisa duduk diam sendiri, tanpa ada teman yang bisa diajak ngobrol. Sepanjang perjalanan hanya duduk diam sambil memperhatikan orang-orang di sepanjang jalan. Kebetulan siang itu suasana dalam bis Damri cukup padat. Beberapa kali pengamen jalanan hilir mudik di dalam bis. Di sebuah halte bis, beberapa orang naik menambah padat dan sumpek. Duuh...panasnya ! keluhku dalam hati. Aku hanya berharap bis ini segera sampai di tempat yang kutuju.

*****

Alhamdulillaah...bis akhirnya sampai juga di tempat yang kutuju. Aku bergegas turun dari bis, menengok kanan kiri dan langsung nyebrang ke arah jalan pasar baru. Dari sana aku langsung masuk ke dalam kompleks pasar baru. Disana sini tampak baju-baju berderet dengan aneka macam model. Sungguh...aku dibuat bingung dengan begitu banyaknya pilihan yang harus kucari. Bersyukur..aku hanya akan mencari Mukena untuk mamaku. Jadi pikiranku hanya fokus ke Mukena saja. Aku tidak berniat mencari yang lainnya. Apalagi siangnya aku harus segera berkemas untuk segera pulang ke kampung halamanku.

*****

Sudah hampir 4 semester ini aku kuliah di sebuah Universitas negeri yang ada di Bandung. Aku mengambil jurusan kependidikan. Papa dan mamaku sangat berharap aku bisa segera lulus dari sini. Aku bisa memakluminya, karena selama itu papaku menyekolahkan 4 anaknya di perguruan tinggi. Kakakku yang sulung, Alhamdulillah sudah mulai bisa meniti karirnya. Sekarang masih tersisa 3 orang lagi yang masih harus jadi tanggungjawab papaku. Padahal papaku hanya pegawai kecil, dengan gaji yang pas-pas an. Tapi justru itu yang memicu anak-anaknya untuk bisa membuktikan ke papa, bahwa kami tidak akan mengecawakan beliau, yang sudah bersusah payah menyekolahkan anak-anaknya...

*****

Tak terasa aku sudah masuk ke lorong kios tempat mukena-mukena itu dijual. Masya Allah..begitu banyak model yang bisa dipilih disini. Duuh...sayang, aku sendirian disini, jadi tidak ada teman yang bisa diajak sharing. Nampak beberapa mukena dengan model dan warna yang beraneka ragam tersedia disini.

*****

Setelah hampir setengah jam aku keliling mencari mukena yang dipesan mamaku, akhirnya aku temukan juga. Tanpa banyak tawar menawar aku langsung membelinya dan bergegas untuk pulang kembali. Aku seperti dikejar oleh waktu. Aku berjalan seolah setengah berlari menerobos kerumunan orang-orang yang sedang berjejal di dalam kios pasar tersebut. Sampai-sampai aku tidak menghiraukan orang-orang disekitarku.

*****

Sampai di pertigaan jalan aku langsung belok ke kanan, dan dari sana aku masih harus berjalan kaki lagi kurang lebih15 menit untuk bisa sampai ke tempat pemberhentian angkot. Duuhh......perjalanan yang melelahkan. Tapi aku lega, karena mukena pesanan mamaku sudah aku dapatkan.

*****

Dalam keadaan lelah sambil berjalan kaki, tiba-tiba seseorang berjalan disebelahku. Aku kaget...! karena aku khawatir orang berniat buruk padaku. Aku refleks agak menjauh dari orang itu. Tapi orang itu justru semakin mendekatiku. Aku tidak ingin terlihat seolah aku takut dengan orang itu. Sekilas kulihat dengan ujung mataku siapa orang yang berusaha jalan disebelahku. Deg...!! lho..bukankah itu orang yang tadi naik bis denganku. Aku ingat, dia naik bis dipertigaan jalan yang menuju Secapa.

*****

Aku pura-pura tidak menghiraukannya. Aku terus saja melangkah seolah aku hanya berjalan seorang diri. Semakin aku percepat langkahku, dia juga semakin cepat mengejar langkahku.... Ya Allah, lindungi aku. Aku tidak tahu, ada maksud apa orang ini terhadapku....

BERSAMBUNG

#Subang, 6 Agustus 2020

#edisiberbagicerita#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap cerpennya Bu, jadi penasaran membaca kelanjutan kisahnya. Salam literasi.

07 Aug
Balas

terimakasih buu....salam literasi juga ya buu...

07 Aug

Suka.saya ceritanya...mengalir...seperti hanyut dalam.cerita...keren

07 Aug
Balas

terimakasih apresiasinya, pak...salam literasi....

07 Aug



search

New Post