Nani Yuliani Fahmuji

Jadilah manusia yang bermanfaat untuk orang lain ASN Guru Mata Pelajaran IPS di MTs N 1 Kota Cilegon di bawah Kementerian Agama Kota Cilegon Lulusan STKIP Ba

Selengkapnya
Navigasi Web
Senja di Atas Bukit Mahameru ( Episode Ke 14 )
Sumber foto triptrus.com

Senja di Atas Bukit Mahameru ( Episode Ke 14 )

Menulis hari ke 495 ( 26 Juni 2021 )

Pagi ini terlihat cerah, secerah hati Rangga setelah mengenal sosok Ranti, wanita cantik yang baru saja dia kenal. Setelah kepergian Ranti tidak lama Panji dan kawan-kawan datang dan langsung menyerbu nasi goreng bikinan Rangga. Mereka terlihat lahap mungkin karena lapar dan lelah setelah berjalan berkeliling hutan pinus ini. ketika mereka sedang asik menikmati sarapan.

Rangga berpamitan ingin berkeliling hutan pinus dengan temannya. Semula Panji melarangnya tapi setelah sedikit merajuk akhirnya Panji mengijinkan Rangga pergi. Walaupun hati Panji agak sedikit resah khawatir terjadi sesuatu dengan Rangga. Setelah mendapat ijin Rangga langsung pergi menuju tendanya Ranti.

Melihat kedatangan Rangga, Ranti terlihat sangat senang sekali dan setelah berpamitan dengan teman-temannya langsung mengajak pergia Rangga.

“Bagaimana Mas Rangga sudah siap pergi berkeliling hutan pinus ini?” tanya Ranti

“Insyaallah siap, hayu mumpung cuaca lagi cerah kita langsung berangkat” ucap Rangga seperti tidak sabar

Akhirnya Ranti dan Rangga mulai menapaki hutan pinus yang begitu luas sekali, sambil berjalan Ranti tak henti-hentinya menceritakan tentang kondisi dan keindahan gunung semeru ini.

“Perlu Mas Rangga ketahui Kelebihan pendakian gunung Semeru ketimbang gunung-gunung lain di Jawa yakni trek yang dilalui memberikan pemandangan alam yang sangat lengkap dan luar biasa. Pemandangan yang akan kita temui antara lain berupa savana, taman bunga lavender, bukit, hutan, danau, bermacam bunga, bermacam fauna, kabut, gunung-gunung kecil di sekitaran gunung Semeru” jelas Ranti panjang lebar

Sementara Rangga menyimak penjelasan dari Ranti tentang gambaran gunung semeru, kemudian Ranti mengajak berisitirahat di dekat goa di sana ada batu-batu besar yang bisa untuk duduk-duduk. Di depan goa ini Ranti melanjutkan menjelaskan tentang kondisi gunung semeru. Rangga semakin kagum atas pengetahuan dam pengalaman Ranti tentang gunung semeru ini.

“Jadi Mas Rangga Selain Kalimati, sebelum puncak biasanya pendaki beristirahat di Arcopodo. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu”

“Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak sebaiknya dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo”

“Apa kira-kira yang harus kita hindari pada saat melakukan pendakian menuju puncak gunung ini?”tanya Rangga antusias

“Ya Mas, kalau di puncak Gunung Semeru pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Pemandangan dari puncak ini sangat indah, bagaikan samudra di atas langit. Saat hampir mencapai puncak, Anda akan merasakan bagaimana berada di atas awan.

“Apakah pernah ada kejadian pendaki yang keracunan gas beracun?” Tanya Rangga pada Ranti

“Ada Mas, Mas Rangga hati-hati ya saat berada di puncak, karena Semeru masih sering mengeluarkan letusan dan gas beracun. ada salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa meninggal di Gunung Semeru akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru”

“Jadi Mas Rangga kalau mau melakukan pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor. Jangan lupa juga mengenakan baju tebal untuk mencegah hipotermia dan juga kacamata agar bisa melindungi wajah dari hujan abu, walaupun kadang cauaca di gunung terkadang tidak menentu juga.” Jelas Ranti sangat gamblang dan mendetail sekali penjelasannya Rangga Jadi bertambah lagi pengetahuannya tentang suasana dan kondisi gunung semeru ini.

“Bisakah kita nanti malam mendaki bersama-sama dengan romobongan saya?” tanya Rangga penuh harap pada Ranti.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga setelah ini tidak serem lagi... Hi hi

26 Jun
Balas

Hihihihihihiihiii

27 Jun

Ehm.. Nanti untuk mendaki dengan Yenti..eh Ranti dipertimbangkan lagi oleh penulisnya ya Rangga hihihiii.... Sukses selalu Ibu

26 Jun
Balas

Hehehe siap neng geulis

26 Jun

Woow, detil banget.

26 Jun
Balas

Terimakasih bunda

27 Jun



search

New Post