Salah satu bentuk lipatan origami tradisional yang paling legendaris adalah lipatan origami burung bangau. Dalam bahasa jepangnya di sebut “tsuru”. Bagi masyarakat Jepang burung bangau dilambangkan sebagai simbol kesetiaan, kemujuran, panjang umur dan simbol perdamaian. Ada kisah yang terkenal 1000 burung bangau Sadako Sasaki ( 1943-1955), seorang anak berusia 10 tahun mengalami sakit akibat pemboman Hiroshima. Dia ingin membuat 1000 burung bangau, namun origami bangaunya baru selesai 644 buah saja. Pada umur 12 tahun Sadako meninggal dunia. Teman-teman Sadako melanjutkan melipat Origami Bangau hingga 1000 buah.

Untuk membuat origami bangau ini tahapannya sedikit rumit bagi pemula. Ada sekitar 15 langkah dalam proses pembuatannya sampai menjadi burung bangau. Namun kalau sudah bisa, sangat asyik membuat origami bangau ini. Origami bangau ini bisa dikreasikan untuk roncean, kalung dan dbuat menjadi bunga teratai.

Untuk membuat 1 buah bunga teratai dari origami bangau diperlukan 16 buah origami bangau yang dipertemukan sayap-sayap. Saya mengkreasikan origami bangau menjadi bunga teratai dan membuatnya jadi bunga bale. Bunga bale adalah perlengkapan yang dipergunakan dalam tradisi etnik Melayu dalam setiap upacara adat, seperti pernikahan atau syukuran.

Bale terbuat dari kayu bersegi empat, bertingkat tiga, selalu ganjil. Bale terdiri dari beberapa unsur:

1. Bunga kemuncak

Berdiri paling tinggi diatas dan paling besar. Terlihat paling mencolok.

2. Bunga telur

Bunga telur dibuat sangat indah , selalu ada tempat telurnya

3. Merawal

Panji bendera yang berbentuk segitiga

Bentuknya sangat cantik dan menarik perhatian. Selalu diletak di bagian depan pelaminan. Saya dulu semasa kecil, bila dibawa oleh orang tua saya ke undangan perkawinan pasti akan meminta bunga telur dan benderanya. Kalau mendapatkan bunga telur senangnya bukan main. Adakah yang punya pengalaman masa kecil seperti saya?

Origami memang unik. Dari origami bangau bisa menjadi bunga teratai dan bunga Bale.

Medan, 9 Juni 2021