Nartizun

Guru sosiologi SMA Negeri 1 Rembang Bukan penulis tapi ingin belajar menulis🌹 Semoga bermanfaat🥰...

Selengkapnya
Navigasi Web
Maido khasanah(Tantangan Gurusiana Hari Ke-4)

Maido khasanah(Tantangan Gurusiana Hari Ke-4)

Perempuan dengan label konco wingking penuh dengan makna. Konco artinya teman Wingking adalah Belakang, Teman ketika di belakang. Belakang mana? Dapur pastinya dong. Betul sekali, bahwa perempuan ditakdirkan untuk menguasai dapur. Perempuan diidentikkan selalu menangani bagian domestik rumah tangga.

Sebagai penguasa dapur tentunya ini adalah keahlian yang dianggap biasa saja. Perempuan dengan istilah rajin itu kewajiban, dan harus karena ini nanti menjadi idaman dalam pondok mertua indah, betul tidak? Hahahaha.

Kog ada perempuan dengan kriteria di luar apa yang sudah menjadi kewajibannya maka dia tidak akan mendapat point' dalam rumah tangganya. Beda lagi kalau perempuan itu bekerja di luar rumah, sebagai pengecualian. Hal ini banyak sekali terjadi di lingkungan sekitar kita. 

Mau perempuan itu bekerja ataupun tidak pastinya kewajiban perempuan adalah mengatur rumahnya. Rumahnya sudah bersih atau belum, makanan sudah tersaji atau belum, anak-anak sudah mandikah, sudah belajarlah, sudah makankah, ditambah lagi apakah sudah mencuci piring, baju, dan sudah disetrikakah? Itu semua tugas perempuan, you know kepada semua laki-laki di luar sana.

Dengan berbagai struktur tugas perempuan tersebut, seharusnya mereka dihargai, dipuji, disayang, dicintai dengan lebih bukan disalahkan, dimarahi, dibentak, atau dalam bahasa Jawa adalah dipaido. Wahai para perempuan di seluruh bumi, apakah kalian pernah dipaido oleh laki-laki. 

Mereka (laki-laki) terkadang sebagian tidak tahu bahwa perempuan mempunyai pekerjaan yang tidak pernah habis, duapuluh empat jam saja dirasa masih kurang untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. 

Menyapu, mengepel, mencuci piring, baju, kemudian menyetrika itu adalah rentetan pekerjaan sehari-hari. Kadang lebih penat lagi ketika perempuan yang bekerja ketika pulang ke rumah segera menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang seperti kapal pecah.

Kalian kubu perempuan yang mana, apakah lebih suka menyapu mengepel, mencuci piring, baju, atau menyetrika? Suka tidak suka harus selesai pekerjaan rumah itu. Kalau tidak maka bisa berdampak pada keutuhan rumah tangga, hahahaha. Solusi paling mudah sebenarnya adalah memakai jasa pembantu rumah tangga. Pasti semua pekerjaan akan aman, meskipun kehilangan beberapa uang untuk upah bekerja. 

Nah, mulia bukan pekerjaan seorang perempuan. Kalau dipaido dalam artian tidak dihargai maka bisa sakit hati, timbul pertengkaran, atau bahkan murung dengan pekerjaannya. Bagaimana coba bisa dibayangkan kalau rumah tidak ada sentuhan perempuan. Puji saja perempuanmu, kasih saja sayang dan cinta meskipun hanya ucapan, jangan tidak dihargai. Kalau perlu kasih uang yang banyak, hahahahahaha. Ingat jangan sekaki-kali maido khasanah, dampaknya sangat besar. 

Rembang, 11 Juli 2020

Salam Literasi

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

tulisan yang inspiratif, semoga konsisten menulis dan bertambah sukses

12 Jul
Balas

Trimakasih pak

12 Jul

Mantap bun... Salam literasi

11 Jul
Balas

Trimakasih Bu

12 Jul

Salam ibuk.trimakasih

12 Jul
Balas

Tulisan yg keren... Salam sukses bun

12 Jul
Balas

Salam bu.trimakasih

12 Jul



search

New Post