Nasrullah MH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Virus Corona 'Antara Taqdir & Ikhtiar'

Virus corona selalu menjadi trending topik berita, baik media televise, media social hingga obrolan diberbagi tempat. Ini merupakan musibah dan keprihatinan kita semua. Puluhan ribu korban terdampak virus ini, yang pertama dan utama kita kemukakan menghadapi musibah besar ini, adalah mengembalikan semuanya kepada Allah Sang Pencipta Yang Maha segala-galanya. Allah yang telah menciptakan semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun tidak kelihatan oleh mata. Allah SWT berfirman

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ۬ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ

Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali). (QS Al-Baqarah : 156).

Menghadapi situasi ini, kita harus melakukan berbagai usaha antisipasif agar virus tersebut tidak menyebar dan semakin banyak menjangkiti manusia. Bukan kepanikan dan ketakutan tanpa diiringi ikhtiar. Dari berbagai media sosial dan para ahli kesehatan telah banyak menberikan langkah dan trik menghidari virus tersebut dapat kita jalani termasuk lockdown kegiatan. Rosululloh SAW bersabda :

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلَا تَدْخُلُوهَا وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا مِنْهَا.

Apabila kalian mendengar ada wabah menular di sebuah negeri, maka janganlah memasukinya. Dan apabila wabah tersebut terjadi di negeri tempat kalian berada, maka janganlah keluar darinya. (HR. Bukhori)

Lockdown yang bersifat sosial dapat kita lakukan sebagai bagian dari upaya ikhtiar menghindari virus, namun jangan sampai aktifatas ilahiyah juga ikut lockdown. Kita harus lebih dekat dengan Allah, sholat tetap dijalankan, dilanjutkan dengan dzikir dan do’a, tidak bisa berjama’ah di masjid/musholla jalankan dirumah/dikantor, tidak bisa hadir dalam majlis taklim maka dapat mendengarkan tausiyah di televisi/youtobe, yang ingin bersedekah tetap dijalanan dan lain sebagainya.

Selain ikhtiar diatas, kita juga harus memahami terutama bagaimana ia menyikapinya takdir yang sudah Allah tentukan dalam menghadapi musibah termasuk virus corona ini. Allah SWT berfirman

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ

Allah menciptakan kamu dan apa saja yang kamu perbuat. (QS. Shaffaat : 96)

Mari kita yakini bersama bahwa Virus corona yang saat ini menyebar sudah diketahui oleh Allah. Virus corona yang sudah menelan banyak korban sudah tercatat pula dalam takdir. Virus corona diciptakan oleh Allah, Allah yang akan memberikan solusi, Allah juga yang akan menghilangkan virus tersebut dengan kehendaknya dan wasilah hambanya. Virus corona itu menyebar atas kehendak Allah, tak bisa lepas dari kehendak-Nya, sehingga tidak bisa menular dengan sendiri-Nya, meskipun ada sebab untuk menyebar.

Ketahuilah bersama bahwa virus corona ini bagian dari tipu muslihat para kaum illuminati yang mengusung The New World Order. Virus ini juga bagian dari tanda-tanda akhir zaman yang penuh dengan ujian dan kekacauan. Maka sebagai kaum muslimin, mari kita menjadi muslim yang kaffah yang selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan sunnah Rosululloh SAW, lebih takut kepada Allah dari pada virus ini, lebih mendekat kepada Allah bukan menjauh dari-Nya. Mengikuti sunnatulloh yang diajarkan Rosululloh berupa menjaga kebersihan diri dengan cara rajin berwudlu’ dengan sempurna dan menjalankan perintah sholat, bersiwak atau gosok gigi, mandi janabat minimal setiap Jumat sekali, dan menjaga kebersihan diri lainnya.

Yang kita hawatirkan dan bisa jadi virus corona bagian dari adzab yang diturunkan oleh Allah kemuka bumi ini akibat perbuatan kemungkaran dan kemaksiatan kepada Allah dan Rosul-Nya yang dilakukan manusia terlebih kepada yang dikehendaki. Sebagaimana sabda Rosululloh SAW :

عَنْ عَائِشَةَ سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ.

Dari Aisyah RA, ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang thaun (wabah penyakit menular). Lalu Rasulullah menjawab : Sesungguhnya thaun itu adalah azab yang Allah timpakan kepada orang yang dikehendakinya dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman. Maka tidaklah dari seseorang yang terkena wabah penyakit menular, lalu ia tetap sabar di negerinya atas cobaan tersebut sembari meyakini bahwa dia tidak akan ditimpa oleh sesuatu apapun kecuali apa-apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT, melainkan dia akan memperoleh pahala mati syahid. (HR. Bukhori)

Maka melalui mimbar ini mari kita sama-sama taat kepada saran, nasehat, anjuran yang diberikan pada ahli kesehatan dalam menangani virus corona sembari berdo’a supaya virus ini oleh Allah segera diangkat dari muka bumi ini, yang sehat terus semangat beribadah dan yang terjangkit virus segera Allah sembuhkan dan dapat beraktifitas kembali dengan amal ibadah dan amal jariyah. Aamiin

Mengutip do’a dari seorang guru. Ya Rabb, melalui tempat yang mulia ini kami memohon kepada-Mu tentang virus corona ini. Wahai mahluk Allah yg bernama virus corona, jika engkau tentara Allah yang dikirim untuk memberantas kesombongan dimuka bumi, segerakanlah tugas Mu. Jika engkau adalah malaikat yang diutus untuk menguji keimanan kami maka kuatkan kami untuk selalu berserah diri kepada-Mu.

Wahai makhluk micro yang mampu menggemparkan dunia, ukuran kecilmu menjadi bukti kuasa Pencipta-Nya. Wahai virus corona pulanglah ke tempat-Mu dengan tenang. Kami ingin aktifitas sosial kembali normal, anak-anak kami ingin kembali belajar dengan riang, aktititas di perkantoran, dipasar dan dilayanan publik kembali kami dapatnya dengan nyaman dan tenang.

Ya Rabb, cukuplah ujian ini buat kami, izinkan kami bisa menghirup udara Ramadhan yang syahdu, izinkan kami menemui bulan penuh ampunan dari-Mu. Kami ingin sholat tarawih berjalan seperti biasanya, kami ingin pasar Ramadhan sebagai bagian jalinan silaturrahim kami, kami ini berbagi ta’jil menjelang berbuka puasa dengan ketenangan dan kami ingin tadarrus qur’an sebagai dzikir, kami ingin umroh berjalan seperti biasa dan kami ingin berhaji sebagai penyempurna rukun Islam kami. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hebatnya Corona dapatnya mendatang inspirasi bagi penulis

30 Mar
Balas



search

New Post