Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN. Olahraga ini memang asing bagiku maklum bukan guru olahraga dan kurang familiar di kampung halamanku.

Kepada lah yang memaksaku jadi guru atau pelatihan di tempat aku honor.

" jang wayahna panglatihkeun barusan sepak takraw" kata kepala sekolah.

Aku bingung dengan perintah kepala sekolah.

" Pak, Pani aturan maina,kumaha?"

"Wah bapak Oge teu terang, Cibinong taroskeun ka pa iwi, di SD nu caket kecamatan?"

Aku pergi menemui Pak Iwi. Pak Iwi ngak bisa menjelaskan secara detail. Beliau hanya memberikan foto copyan hasil pelatihan.

Setelah membaca materi dari pak iwi. Lapangan segera dibuat. Bersama kepala sekolah dan rekan guru lainnya.

Aku terus mencari informasi tentang olahraga ini. Alhamdulillah ternyata di UPTD ada pemain nasional sepak takraw. Beliau sesekali datang ke sekolah kami untuk melatih.

"Pokoknya setiap hari anak-anak jangan sampai lepas dari bola" itu kata beliau.

Aku pun selalu mendampingi anak-anak setiap hari. Tak ada kata libur sekali pun hari Minggu.

Latihan 4 sampai 5 jam setiap harinya. Sesuai apa yang di katakan seorang narasumber di acara stasiun TV.

Beliau mengatakan kan " di Eropa pemain bola rata rata latihan 6 jam". Prinsip itu aku jalankan.

Alhamdulillah tahun pertama melatih anak-anak juara kecamatan.