"Mama..aku mau tanya, kalo cita-cita mama mau jadi apa?" Tanya putri bungsuku, sontak kakaknya tertawa mendengar pertanyaan adiknya. Aku segera memberi isyarat agar putri keduaku untuk tidak menertawakan adiknya.

"Menurut dede cita-cita mama apa ya?" Aku balik bertanya kepada putri bungsuku, dia mememutar bola matanya ke atas dan menggaruk ujung hidungnya walau aku tahu bahwa hidungnya tidak terasa gatal.

"Kata bu guru, cita-cita itu harus yang baik. Jadi menurut dede, cita-cita mama jadi guru, iya kan..," jawabnya sambil meringis, mungkin dia tidak yakin dengan jawabannya.

Kembali kakaknya tertawa sambil berkata, "Aihhh dede..mama kan dah jadi guru..itu bukan cita-cita tapi sudah terlaksana.." Berusaha aku untuk kembali memberi isyarat putri keduaku agar berhenti tertawa. Namun tawa kakaknya berhenti seketika saat putri bungsuku berkata."Dede bener kok, mama punya cita-cita. Cita-cita mama jadi guru yang baik."

I love you my little princes....