CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama satu semester ini, siswa kelas VI SD Negeri Muncul 03 2018/2019 memiliki karakteristik yang berbeda dengan siswa kelas VI sebelumnya. Mereka aktif namun kurang fokus dalam mengikuti pelajaran, selain itu apabila diberi tugas beberapa lebih suka berkeliling di dalam kelas untuk mencari tahu jawaban dari teman atau sekedar ngobrol dan bersendau gurau.

Dari latar belakang di atas agar tujuan pembelajaran cepat tercapai, siswa menjadi lebih mengerti dan membuat suasana menyenangkan dalam pembelajaran yang biasanya dianggap membosankan oleh siswa maka pembelajaran menggunakan alat peraga dengan pendekatan CTL cocok untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan antar siswa di kelas. Sehingga kebutuhan mereka bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman bisa terpenuhi.

Pada kesempatan ini, penulis telah mencoba menerapkan penggunaan alat peraga kotak gaya yang dibuat dari bahan-bahan bekas pada mata pelajaran IPA, kompetensi dasar “Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda”. Pada kompetensi dasar ini, materi sangat luas. Dengan menggunakan alat peraga kotak gaya diharapkan materi yang luas dapat dilaksanakan secara aktif, kreatif, efektif namun tetap menyenangkan.