Nefrizal

Menjadi pembelajar sejati.... Tuliskan apa yang kamu baca, baca apa yang kamu lihat. Lihat apa yang terlihat dan tersurat dengan mata kepala dan mata hati. Nis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Uang Pensiunan
Antri mengambil uang di bank (dokpri)

Uang Pensiunan

Pagi ini menemani ibu mengambil uang disebuah bank. Setelah masuk ke officenya ditanya oleh pak security...ibu pensiunan? "Indak, ambiak pitih sajo". "Ini bu kartu antriannya" kata pak security dengan santunnya. Tanggal 1 setiap bulannya di bank ini para pensiunan ramai mengambil uang pensiunan mereka yang sudah ditunggu-tunggu. Para pensiunan itu menunggu dengan sabar apalagi sejak pandemi ini tempat duduk di office dibatasi dan pengunjung wajib pakai masker, terpaksa mereka menunggu diluar dengan berdiri karena tidak ada kursi disediakan. Bagi yang tidak kuat seperti ibu saya duduk basilunjua diteras depan office. Alangkah baiknya pihak bank juga menyediakan tempat duduk diluar ruangan. Saya kasihan saja melihat para pensiunan ini berdiri cukup lama menunggu antrian untuk "duduk" didalam office yang disediakan tempat duduk yang sebagiannya disilang dengan plester tanda tidak bisa diduduki. Para penabung itu pelanggan bank dan mereka seharusnya diperlakukan dengan baik. Tulisan ini bukan hanya sebagai kritikan untuk pelayanan prima. Tetapi ya begitulah ada saja ide terlintas untuk menulis. Kalau sekiranya pihak bank merasa ini kritikan dan saran membangun syukurlah masih ada "rasa kemanusiaan" diantara kita. Kalau ada pihak yang tersinggung saya minta maaf. Alhamdulillah, ibu walaupun bukan pensiunan tetapi menerima kiriman pensiunan dari anak-anaknya. Semoga rezekinya anak-anak ibu berkah dan lancar. Hati orang tua mana yang tidak bahagia setiap bulan menerima pensiunan dari anak-anaknya. Uang "pensiunan" itu diambil sekedar untuk belanja dan sedekah kata ibu yang lainnya dikumpulkan buat qurban tahun depan. Insya Allah. Apatah lagi senangnya orang tua kita yang sudah meninggal menerima pensiunan pahala dan doa dari anak-anaknya. Jika tidak bisa bersedekah dan meniatkannya untuk almarhum ayah, dengan kiriman doa juga bisa. Ibarat almarhum menerima pensiunan dari anak-anaknya didunia. Mereka yang dahulunya menginvestasikan kita dengan menyekolahkan kita agar kita menjadi anak yang sholeh yang selalu mendoakan mereka nantinya. Doa dari anak-anaknya inilah yang mereka harapkan. Semoga. Ampang Gadang, 1 Desember 2020
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasannya keren pak. Salam sukses slalu

12 Dec
Balas

Terima kasih ibu. Salam sukses juga buat ibu.

12 Dec



search

New Post