Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dear sahabat, Apa kabar kamu di sana? (Tentang Rasa dengan Eko Prasetyo)
Still Help we

Dear sahabat, Apa kabar kamu di sana? (Tentang Rasa dengan Eko Prasetyo)

Pertemuan singkat setahun yang lalu..

Tak pernah terbayangkan aku akan bertemu dengan seseorang yang sering disebut-sebut oleh beberapa temanku sesama peserta yang ikut kelas menulis di Aula Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara saat itu. Pada waktu itu digelar kelas menulis Satu Guru Satu Buku ( SaguSabu) yang diikuti dari berbagai kalangan seperti guru, dosen dan mahasiswa.

Awalnya aku bukan seorang guru yang bermimpi ingin menjadi penulis. Namun berkat dorongan dari teman seprofesi bahwa guru itu bisa dikatakan belum hebat jika tak punya buku. Artinya paling tidak ada hasil karya yang bisa diwariskan kepada anak cucu dan generasi muda kelak.

Aku pun ikut mendaftarkan diri sebagai peserta SaguSabu yang diikuti lebih dari 150 peserta saat itu. Narasumbernya ada dua orang dari MediaGuru yang bernama Bapak Mohammad Ihsan (CEO MediaGuru) dan Mas Eko Prasetyo. Bergabung di kegiatan yang digagas para penulis-penulis hebat di Kota Medan ini membuatku bangga bisa ada diantara mereka.

Saat kelas dipandu oleh mas Eko Prasetyo yang ramah dan kocak membuat suasana kelas menjadi hidup. Semua tugas yang diberikan dikerjakan dengan serius sampai-sampai jam istirahat terlewatkan. Kalau tidak diingatkan mungkin saja kami tidak ingin meninggalkan ruangan waktu itu akibat asyik mengerjakan tugas.

Saat jam istirahat, aku menuju mushola kecil untuk mengerjakan sholat Duhur bersama peserta yang lain. Aku berpapasan dengan mas Eko yang sudah selesia mengerjakan sholat. Beliau tersenyum kepadaku dan akupun balas tersenyum padanya. Tanpa pikir panjang akupun mulai mengeluarkan jurus banyak tanya. Semua yang ada di benak kukeluarkan semua, mumpung saat itu masih jam istirahat.

“Hhmm…Biarin! Yang penting aku puas,” ujarku.

Jika didalam ruangan pastinya aku tak punya kesempatan untuk bertanya dengan ratusan peserta yang saling berebut ingin meminta diperhatikan sama Mas Eko. Muncul rasa kagumku pada Mas Eko, dengan kondisi kesehatannya yang kupikir-pikir pasti membuat siapapun takkan sanggup untuk menahan rasa sakitnya, namun demi menuntaskan tugasnya pada waktu itu dia rela menanggungya.

Ada keinginan untuk membantu penyembuhan mas Eko, namun karena jarak tempat tinggalnya sangat jauh di luar pulau maka kuurungkan niatku untuk menawarkan hal ini kepadanya. Kegatan itupun berakhir dengan kesan yang luar biasa. Tak ada seorangpun yang mengatakan kecewa atas kegiatan kelas menulis ini. Kami mendapatkan tugas untuk diselesaikan selama satu bulan dengan catatan tidak boleh keluar dari komunitas ini sebelum menyelesaikan bukunya masing-masing.

Selang beberapa bulan kemudian, kembali penulis-penulis menggelar acara serupa namanya MWC Sumut 2019 di Asrama Haji Medan.Kebetulan ponakanku ikut diacara ini. Aku dan ponakanku sangat antusias mengikuti kegiatan ini dikarenakan kami meginap di Hotel Al Munawarah, lokasinya di daerah acara berlangsung. Aku diberi rezeki masih dipertemukan dengan sosok hebat dan humble ini, Mas Eko. Dengan santun dan sabar mengajari dan membimbing semua peserta agar dapat menuntaskan tugas yang diberikannya saat itu. Aku sudah bertemu untuk kedua kalinya dengan Mas Eko.

Kesan yang manis sudah kuterima dari mas Eko yang fenomenal ini. Kembali lagi aku bertemu dengannya di kegiatan Kelas Editor yang pada waktu itu aku hanya sebagai volunteer dikarenakan waktuku yang tak memungkinkan untuk menjadi peserta kala itu. Aku hanya bisa hadir diwaktu yang tak bisa di prediksi sehingga aku mundur menjadi peserta.

Beruntungnya aku,disaat-saat tertentu bisa bercengkerama dan berbincang-bincang dengan beliau.Waah, moment ini tak kusia-siakan untuk saling bertukar pengalaman. Namun disayangkan aku tak bisa bergabung untuk menjamu mas Eko bersama teman panitia dari Ikatan Penulis Pendidik Sumatera Utara (IPPSU) setelah kegiatan selesai.

Kini, aku sangat sedih mendengar beliau sedang dalam keadaan tidak sehat. Meskipun aku bukan siapa-siapa baginya namun beliau termasuk orang yang sudah berjasa sehingga aku bisa menjadi seorang penulis saat ini. Hanya doa yang bisa kuberikan agar beliau terlepas dari penyakit yang dideritanya.

Dear Mas Eko..

Bersabarlah. jika sakit mampu melebur dosa

Dan jika ikhlas menjalaninya

Maka ridho dan rahmat Allah akan tercurah padamu.

La Tahzan

Kami akan terus mendoakanmu

Sesungguhnya kebaikan akan dibalas dengan kebaikan

Tantangan Menulis hari ke -73

#TantanganGurusiana

MInggu, 30 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya kok baru foto Bu

31 Mar
Balas

Mana ceritanya bund

31 Mar
Balas



search

New Post