Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Malikha,  Maryam zaman now'

'Malikha, Maryam zaman now'

Semua orangtua pasti senang melihat "perilaku manis" anaknya. Tetapi, sikap sopan dan santun tidak dibawa sejak lahir.Orangtualah yang wajib mengajarkannya sejak dini. Namun seiring berjalannya waktu, tak sedikit orang tua yang justru mengeluhkan kehadiran anaknya. Katanya, mereka berkembang tak sesuai harapan. Apa pasalnya? Anak yang semula nampak lucu dan menyenangkan, kini sering berkata kasar, membantah orang tua bahkan tidak mengerti adab atau sopan santun. Hmm… kalau begitu, siapa ya yang harus diluruskan?

Malikha, salah seorang siswiku yang cantik, anggun, pendiam, baik, sopan dan shalihah. Setiap hari diantar oleh eyang putri setiap hari ke sekolah dengan menaiki becak motor langganan. Malikha pernah bertetangga denganku di komplek perumahan, artinya aku sangat mengenal baik keluarganya. Aku sangat menyukai karakter yang dimilikinya. Semua itu bukan isapan jempol belaka, Malikha anak pintar dan berprestasi di sekolah. Di kelas dikenal anak yang rajin dan tekun. Tak ada pernah melapor dan dilaporkan atas masalah yang menimpanya disekolah. Kalau boleh minta sama Allah tipe Malikha ini ada banyak disekolahku..hi.hi.hi.

Tentunya Malikha mempunyai ayah dan bunda yang hebat dan luar biasa. Madrasah terbaik yang pasti banyak diidam-idamkan orang tua yang lain. Eyang Putri Malikha juga sangat sabar, baik dan ramah, beliau teman pengajianku bersama ibu-ibu di komplek. Malikha dan eyang putri sebuah paket lengkap yang diciptakan Allah Subhana wata’ala.

Meskipun orang tua Malikha keduanya sangat sibuk, aku bisa memastikan bahwa keduanya juga orangtua sangat memperhatikan kebutuhan anaknya agar tak kekurangan kasih sayang. Aku melihat sifat keibuan seorang Malikha yang terpancar dari kelembutan pada dirinya.

Kalian ingat Maryam? Ya, Maryam binti Imran.Seorang wanita yang namanya paling masyhur di dunia dan akhirat. Aku melihat sosok itu ada pada Malikha. Bukan ingin menyanjung Malikha semulia Maryam yang namanya begitu harum sering disebut-sebut dalam Alquran, hanya berdoa dan berharap Malikha bisa seperti Maryam menjadi wanita yang suci di kemudian hari kelak.

Hikmah pertama yang bisa kuambil adalah bagaimana ‘gen’ orang tua berpengaruh langsung kepada anaknya. Nabi Imran dan istrinya sebagai orang tua dari Maryam adalah orang yang terkenal akan kesalehan dan track record kebaikannya. Wajar jika kemudian Maryam menjadi sosok yang banyak diinginkan oleh kaumnya ketika ia dilahirkan. Bukankah hak pertama seorang anak adalah dilahirkan dari seorang wanita yang shalihah?? Begitu juga harapanku dengan Malikha, semoga saja dikabulkan Allah. Amin

Semua ini tak lepas dari Madrasah pertamanya, yaitu ibunya. Kagum atas pendidikan dan pola asuh yang baik disajikan orangtuanya. Lingkungan tumbuh kembang seorang Malikha kecil sangat kondusif. Yang aku tahu, meskipun Malikha diasuh oleh eyang putri namun bisa menjadikannya seorang anak yang shalihah dan dekat dengan Allah. Malikha dididik dengan pola asuh yang dilakukan berbasis pada nilai-nilai Qurani, yaitu nilai keikhlasan, keadilan, cinta, kasih sayang, kesabaran dan kejujuran, serta tanggung jawab. Bahkan, eyang putri kudengar tidak pernah kerepotan mengasuh Malikha. Kesehariannya bersama eyang putri sungguh memberikan pelajaran berharga bagiku. Bisa dijadikan teladan bagi kita semua sebagai orang tua yang sibuk bekerja diluar namun masih memprioritaskan buah hati demi kedekatan dan hubungan batin terjalin dengan baik.

Dari cerita Malikha ini, aku bisa mengambil iktibar bahwa bagaimana kita sebagai orangtua bukan hanya pandai memberi nasehat tetapi juga harus mampu menjadi teladan. Orangtua dan para pendidik tidak hanya bisa ngomong , tetapi juga bisa momong. Maka, cobalah kita sebagai orangtua berkomunikasi yang baik dengan anak-anak kita, dengarkan keluhan mereka, apa masalah mereka dan maunya anak-anak kita, perhatikan potensi-potensi mereka, lalu diarahkan dan difasilitasi agar mereka bisa sukses menggapai cita-cita masa depan mereka.

Nah, para orang tua siswaku yang hebat, cerdas dan shalih/shalihah..kita koreksi lagi kembali apakah benar langkah yang kita ambil dalam mendidik anak kita dirumah.Jika masih ada yang kurang, mari kita lengkapi, jika ada yang keluar jalur, mari kita benahi.

Jika telah benar dan sesuai dengan ajaran Allah, mari kita menjaga keistiqomahannya,lisan dan hati dalam menjalankannya dari hal-hal yang tidak dikehendaki oleh Allah Subhana wata’ala.

Tantangan menulis hari ke-79

#TantanganGurusian

Kamis, 02 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post