“ Si Bule, Cutka “

(Lembaran kenangan masa kecil)

Kupangggil dia, Cutka. Dia gadis keturunan Aceh, berparas cantik, kulit putih mulus, bibir merah, mata coklat, dan memiliki rambut pirang. Tetangga sebelah rumahku yang tidak sombong dan bersekolah di lokasi yang sama denganku, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar.

Tak ada yang kurang dari perawakannya dan aku sangat mengaguminya. Gadis pintar dan tidak sombong dalam bergaul. Selalu menyenangkan jika bercengkerama dengannya. Kami selalu bermain bersama meskipun terkadang susah menemuinya, padahal rumah kami bersebelahan.

Kami selalu diikutkan dalam kegiatan apapun, baik itu di TK maupun di SD. Orangtua kami juga sama-sama pegawai negeri sipil yang saat itu menjabat di pemerintah daerah. Makanya kami akrab dan sering terlibat dalam even-even yang diadakan sekolah dan pemerintah daerah.

Pada waktu kanak-kanak, kami bersekolah di TK Darma Wanita Kisaran. Saat itu kepala sekolahnya ibuku. Perlombaan atau kegiatan apapun kami tak pernah dipisahkan. Aku masih ingat, saat itu kami ikut lomba menari dan mendapatkan juara. Tak ada hari yang tak membahagiakan saat kami duduk dibangku TK.

Ada saja kegiatan yang digagas oleh ayahnya, aku memanggilnya Abah. Waktu itu kami dilatih nasyid untuk mengikuti lomba yang diadakan pemerintah daerah saat itu. Selama hampir 2 bulan kami berkumpul dan berlatih dirumahnya. Bergabung dengan teman-teman bukan dari instansi ayahku, bagiku bukan halangan. Walau kami tidak mendapat juara, namun dengan pengalaman dan ikut lomba saja merupakan kesan yang membanggakan. Aku dan Cutka juga pernah mengikuti lomba busana muslim acara memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw di Mesjid , jalan Cokroaminoto Kisaran. Alhamdulillah, kami berdua mendapatkan juara.

SD Negeri 010083 Kisaran merupakan tempat belajar yang banyak melahirkan kenangan. Lagi-lagi aku sekelas dengan Cutka. Meski kami tidak sebangku, namun dia tidak pernah melupakanku jika sedang bermain. Dia tak suka berpanas-panas diluar saat bermain karena kulitnya pipinya pasti memerah. Dikelas juga termasuk anak yang pintar dan selalu mendapat peringkat.

Setiap pulang sekolah, aku pasti menyempatkan diri bermain dirumahnya. Aturan dirumahnya juga ketat, semua terjadwal. Hal ini yang kadang membuat kagum padanya. Bagaimana tidak, jika kupanggil dari luar rumah mengajaknya bermain bersamaan dengan jadwalnya tidur siang, pasti dia takkan keluar. Ha.Ha.Ha

Sejak mereka pindah rumah, aku tak pernah lagi bertemu dengannya hingga saat ini. Aku juga sudah menanyakan keberadaannya lewat saudara-saudaranya. Akan tetapi hingga sekarang aku sulit menghubunginya. Yah, mungkin dia ingin privasi. Aku hargai itu. Suatu hari, entah itu dimana, aku berharap dapat bertemu kembali dengannya. Semoga silaturahmi terjaga meski kita sudah beranjak tua, Cutka.

Kenangan bersama yang tak mungkin terlupa, saat aku berulang tahun yang ke-5, dirimu menyanyi. Momen yang sangat membahagiakanku, disaat sahabat memberikan hadiah terindah dengan lewat lagu. Cutka, dimanakah keberadaanmu. Semoga dirimu sehat dan bahagia dimanapun berada.

#TantanganGurusiana hari ke-10 ( ulang hari ke-3)

#MediaGuru