Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Si 'Empathy Girl' itu bernama Dinda

Si 'Empathy Girl' itu bernama Dinda

Sebagai makhluk sosial manusia tak bisa lepas dari orang lain.Setiap manusia pasti selalu membutuhkan bantuan orang lain, tak peduli seberapa kaya dia,maupun setinggi apa jabatan yang dimilikinya.Untuk itu rasa empati sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Empati merupakan sebuah sikap ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain,baik itu senang maupun susah,baik pada individu maupun kelompok.

Namun pada zaman modern sekarang ini,rasa empati seolah tergerus oleh perkembangan zaman yang semakin maju, terlebih pada masyarakat perkotaan.Rasa empati seolah hilang tenggelam oleh rasa individualisme yang tinggi.Padahal rasa empati sangat dibutuhkan oleh semua manusia karena hakikatnya setiap manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Dinda, salah seorang siswiku yang masih duduk di kelas 3 ini kugelar "Empathy Girl" karena perhatiannya yang sangat luar biasa terhadap perasaan teman-temannya.Cara sederhana yang selalu kucontohkan untuk membantu anak-anak mengembangkan empatinya Diantaranya,membiasakan berdialog dari hati ke hati,ya seperti dengan Dinda. Kuajak ia mengungkapkan perasaannya begitu sebaliknya aku juga mengungkapkan perasaan kepadanya seolah kami berteman saja.

Pernah suatu hari aku tidak melihat Dinda dan 2 temannya dikelasnya. Kutanyakan kepada teman sekelasnya, kemana Dinda pergi.Ternyata Dinda membawa temannya yang sedang sakit ke klinik sekolah.Tak lama setelah aku memulai pelajaran,Dindapun masuk dengan temannya, Lalu akupun bertanya kepadanya," Darimana kakak? Siapa yang sakit?"

"Saya dari klinik umi,"jawan dinda kepadaku.

Dinda menceritakan kalo teman sebangkunya sakit dari kemarin, namun masih sekolah saja. Sekarang sedang ditinggal di klinik menunggu orangtuanya menjemput. Kulihat wajah Dinda sedih karena dia meninggalkan temannya itu di klinik tanpa ditemani karena Dinda harus melanjutkan belajar.

Seperti biasa Dinda selalu perhatian kepada temannya, kali ini salah seorang teamnnya tak mengerti cara menjahit pada praktek SBDP. Dinda tanpa disuruh langsung mengajari temannya untuk menyelesaikan tugas yang kuberi.Dengan penuh kesabaran Dinda menunggu temannya itu belajar. "Sungguh pemandangan yang tak biasa," pikirku.

Empati tidak harus berwujud materi dan bantuan dana. Memberi perhatian kepada orang lain, berusaha membuat orang lain tersenyum, tidak menyakiti, dan menyusahkan orang lain adalah wujud lain empati. Dinda sebagai seorang teman sudah memiliki itu di dirinya. Aku sangat bangga dan senang mempunyai siswi yang punya rasa empati sebagai salah satu penguatan pendidikan karakter di era milenial ini.

Semoga Allah SWT menjadikan Dinda pribadi yang bermakna. Pribadi yang saat berbaur mampu menyemangati dan di saat sendiri mampu tegar. Dengan empati, Dinda tidak akan pernah kehilangan apa yang diberikan Allah SWT, bagai menanam satu biji tanaman kebaikan yang akan di panen hasilnya. ''Orang-orang yang penyayang, maka mereka akan disayangi Allah. Barang siapa yang menyayangi yang di bumi, maka akan disayangi penghuni langit.'' (HR Abu Dawud dan at-Turmidzi)

Tantangan menulis hari ke-87

#TantanganGurusiana

Rabu, 08 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dinda? Duh jadi ingat lagu Katon. Hehehe

18 Apr
Balas



search

New Post