Tagur#H1 16 Februari 2022

Saya terjun lagi untuk le3 kalinya. Qadarullah , sungguh saya tidak kesal. Saya selalu berharap semoga bisa Istiqomah menulis 1 tulisan 1hari meskipun beberapa kali terjun. Saya akan belajar dari pengalaman. Semoga ini terjun yang terakhir kalinya. Aamiin

Undangan terletak diatas meja. Tidak semua orang mendapatkannya. Teritama kami yang baru 6 tahun d SMPN 1 Bukittinggi. Karena begitu kami masuk, Pak Mardison bukan lagi kepala d SMPN 1 Bukittinggi.

"Kok uni dapat? Kan kita sama masuk kesini?" Tanya seorang teman padaku tadi siang."

Beliau adalah guruku. Guru Sma Tiga Bukiktinggi. 2 tahun belajar fisika dengan beliau tahun 1995 &1996. Bertemu lagi ketika saya sudah menjadi guru tahun 2003. Waktu itu Beliau  Kepala SMPN8 Bukittinggi. Pada suatu kesempatan beliau meminta saya untuk mengajar les Bahasa Inggris di SMPN8.

 " Tolong apak dih nel, aja anak murik apak Bahasa Inggris, jadwalnyo siang. Apak piliah an anak nan santiang2. Agak 2 kali saminggu. Baduo nel samo Rini Darman dih." 

Saya dan uni rini mengajar Bahasa Inggris(bisa dikatakan les) sekelas hanya 15 apa 20orang, saya lupa😃. Kegiatan ini berlanjut hampir 2 Tahun. Ditahun ke2 saya minta izin pamit karena uda Nur Asri pindah tugas ke Lubuk sikaping. Dan estafet saya serahkan kepada eva yanti, teman SMA saya yang juga guru Bahasa Inggris.

Saya ikut suami kemana beliau pindah. Dari Lusi ke Padang. Lalu balik ke Bukittinggi. Sudah tidak terpikirkan untuk mengajar karena saya sudah memiliki anak 3 dan suami pindah- pindah 2tahun sekali. Pada akhir 2008 saya ikut Tes CPNS di Bukittinggi, Qadarullah lulus. Dan mengajar di SDN 07 Teladan Bukittinggi selama 6tahun, dari Februari 2009-juli 2015.

Juli 2015 saya mutasi ke SMPN 1 Bukittinggi. Dan pak Mardison tidak lagi kepala di SMP1. Beliau sudah menjadi kepala SMAN 1 Bukittinggi. Diawal mengajar d SMPN 1 saya sangat berkeinginan melanjutkan kuliah. Setelah tes d Pasca Sarjana UNP, Alhamdulillah lulus. Rencana awal kuliahnya d Bukittinggi. Prof .Mukhayar menjawab keinginan teman-teman utk membuka kelas S2 Bing di Bukittinggi. Saya temui beliau diruang Direktur Pasca Sarjana UNP, kata beliau" you kumpua an 20 orang nel, apak buka kls di Bukiktinggi.

Setelah lulus Tes, kelas jauh tidak bisa dibuka karena dari 20orang yang tes hanya 17orang yang lulus. Perkuliahan dilaksanakan d UNP Padang. Saya mundur. Karena suami dinas di Jambi dan beliau pulang setiap jumat malam dan sampai d Bukittinggi sabtu pagi, kemudian besoknya ahad pukul 2 sudah balik ke jambi. Tidak mungkin saya kuliah sabtu ahad. 

Tahun berikutnya saya kembali ikut tes dan lulus. Kebetulan suami saya sudah pindak ke Padang. Setelah melihat info ternyata akreditasi S2 Bahasa Inggris UNP  adalah C.

 Kemudian saya meminta pendapat Bapak Mardison MPd  tentang izin belajar, pengurusan adm dll. Beliau mengatakan,

" Kalau Akreditasi C ndk usah lah dulu nel. Pemda ndk akan ngasih izin. Gelarpun tidak bisa dipakai meskipun ndk ado ilmu uang mubazir. Minyak habis samba ndk lamak. Tunggu akreditasinyo minimal B." Saya ikuti saran beliau. Kesempatan tsb tidak saya ambil.

Selamat baminantu pak, bu. Semoga Riyan dan Rahmi menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rahmah