Tagur#H7

7 Februari 2022

"Waalaikumussalam warrahmatullahi wa barakatuh, kemana aja say? Lama kita tak berjumpa, kangen euy." Kata Alisha membalas salam teman SMA nya yang tinggal satu kota dengannya.

"Baru pulang nih, kemaren itu lagi sibuk dengan teman-teman satu komunitas pergi study tiru ke pulau sebrang. Kamu sih ga liat status ku. Teman-teman pada komen lo setiap postingan dan historyku, kamu aja yang ga pernah like and comment. Trus acara-acaraku semuanya dipost lho. Kamu bisa simak kegiatan aku apa aja. Banyak kok postinganku di sosmed" Suara Malika disebrang telpon. Kemudian dia melanjutkan kalimatnya

"Rencanaku akan ngajak teman-teman SMA kita arisan. Kita ketemuan di kafe di sini untuk perdana ini, setelah itu kita arisannya sambil jelong-jelong menelusuri destinasi wisata di kota-kota tetangga. Kamu ikut ya?"

"Kamu atur aja sama teman-teman, mudah-mudahan jadwalnya bisa klop dengan jadwalku. Tapi kalau rutin tiap pekan, mungkin aku ga bisa gabung deh kayaknya." Jawab Alisha

"Kita ngadain acara ga bakal mengganggu acara weekend dengan keluarga kok." Malika menjelaskan rencana pertemuannya.

"Waduh, apalagi weekday, agak susah kayaknya, tapi... Lanjut saja jangan hiraukan jadwalku, mudah-mudahan aku bisa nimbrung."

Bagaimana bisa Alisha mengikuti kegiatan yang dimaksud oleh Malika. Pagi sekali dia bangun sebelum subuh, menyiapkan segala sesuatu untuk sarapan dan bekal makan siang anak dan suaminya. Setelah itu dia akan berpacu dengan waktu menembus kabut pagi mengantarkan anak ke2 nya ke sekolah yang arahnya bertolak belakang dengan kantor tempatnya bekerja. Mereka harus turun dari rumah lebih awal untuk menghindari macet dan berlomba dengan sekian banyak kendaraan yang berseliweran di jalan raya. Semua pengen sampai tepat waktu. Tidak sedikit pengendara yang menerobos lampu merah. Padahal mereka memboncengkan anaknya. Dia sebagai orang tua sudah memberikan contoh berkendara di jalan raya yang tidak disiplin.

Sorenya dia pulang kerja dan langsung membersihkan rumah dan menyiapkan makan malam dan lauk untuk besok. Terkadang dia harus belanja ke pasar jika persediaan makanan sudah habis.

Malamnya setelah makan, shalat dia membantu anak-anak mengerjakan PR mereka. Begitu terus. Setiap hari dalam sepekan. Rasanya mustahil baginya untuk bergabung dengan Malika dan teman uang lain intuk hang out pada weekday. Paling dia membuka sosial media ketika akan tidur disaat anak-anak sudah tertidur. Dan itu tidak sampai 30 menit. Karena matanya tidak bisa berkompromi dengan keinginannya berselancar di dunia maya. Jadi, boro-boro mantengin status masing-masing teman-temannya yang berjumlah ribuan.

Belakang Balok7 Februari 2022