Nelhayati,M.Pd

dilahirkan di Salimpaung TDatar pada tanggal 13 Januari 1972 anak kelima dari lima bersaudara sejak tahun 1998 menjadi guru IPS di MTsN 15 Tanah Datar Sumbar

Selengkapnya
Navigasi Web

Bagaikan Katak di Bawah Tempurung

Seekor katak yang telah lama terkurung di dalam sebuah tempurung. Suatu hari ia berhasil keluar dari tempurung yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat kesana-kemari menikmati kebebasannya. Di perjalanan ia bertemu dengan seekor katak yang lain. Namun ia keheranan kenapa katak itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri katak tersebut, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh?”

Katak itupun menjawabnya, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua katak yang hidup dialam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu si katak baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi katak lain yang hidup di alam bebas.

Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan katak. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam tempurung semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah kita separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah kita pernah mempertanyakan kepada hati nurani kita bahwa kita bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau kita mau menyingkirkan “tempurung” itu? Tidakkah kita ingin membebaskan diri kita agar kita bisa mencapai sesuatu yang selama ini kita anggap diluar batas kemampuan kita?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila kita sudah sampai kepuncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar.

Kehidupan kita akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan kita. Bukan cara hidup yang seperti mereka pilihkan untuk kita…

Sawahladuang, 06092020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post