Nelhayati,M.Pd

dilahirkan di Salimpaung T.Datar pada tanggal 13 Januari 1972, anak kelima dari lima bersaudara, sejak tahun 1998 menjadi guru IPS di MTsN 15 Tanah Datar Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sahabat Sejati

2 tahun telah berlalu, tak disangka para siswaku telah menginjak kelas 9, mereka semakin rajin dan giat belajar, Adek selalu mengajarkan kemampuannya dalam belajar kepada teman-temannya, setiap hari mereka melakukan kegiatan belajar bersama kerumah Dami, mereka pergi kesana menggunakan motor Dami yang dia bawa ke sekolah sejak naik ke kelas 9, motor itu dari ayah Dami karena sewaktu kenaikan Dami mendapatkan Ranking 1, sungguh bangga ayah Dami karena anaknya menjadi seorang yang semakin pinar, rajin dan cerdas. Hari ini sekolah pulang lebih awal, karena guru sedang ada rapat Ujian Nasional, Mila, Dami, Adek, dan Laras langsung ke parkiran sekolah untuk mengambil motor milik Dami, mereka berempat segera naik dua mototr dan keluar dari sekolah menuju rumah Dami, tiba-tiba ditengah jalan motor Dami mogok “Ada apa ini, dasar ini motor!” ucap Dami dengan amat kesal “Ada apa memangnya Dami?” tanya Laras “Biasalah mogok,sebentar ya aku cek dulu!” “Baiklah Dami”, tak berapa lama Dami selesai mengecek “Tidak ada yang rusak pada mesin, besin juga masih banyak. Ehm, teman-teman?” “Ada apa Dami?” jawab Mila, Adek dan Laras serentak “Begini, apakah kalian mau menstepkan motor ini?” Dami berkata dengan meringis “Gitu aja kok, tenang aja, aku, Mila dan Adek pasti bisa!” sahut Laras “Iya dong” jawab Mila dan Adek, kemudian mila pun mencoba menstepkan kakinya ke motor milik dami untuk mendorongnya, tak berapa lama kemudian motor kembali menyala dan semuanya bisa jalan beriringan lagi, mereka melanjutkan perjalanannya ke rumah Dami.

Hari yang menegangkan telah tiba, yaitu Ujian Nasional, 4 hari berlalu, Ujian Nasional telah selesai dan para murid harus menunggu sesuatu yang lebih menegangkan lagi, yaitu hasil dari usaha dan kerja keras mereka, nilai untuk melanjutkan sekolah ke SMA. Hari itu tiba dan Mila menjadi juara 1 seluruh sekolah dan nilai akhirnya sangat baik dan bagus sekali, yaitu 40.00 sedangkan Adek mendapat juara 2 dengan nila akhir 39.02, Dami mendapat juara 4 dengan nilai akhir 37.55 dan Laras mendapat juara 7 dengan nilai akhir 35.30. Adek mendapat beasiswa untuk bersekolah di sekolah elit di kotanya, Dami diajak kembali kekampungnya oleh sang ayah, Laras harus pergi ke luar daerah atas perintah ayahnya, untuk bersekolah basket disana dan Mila ingin mencoba hal baru, dia masuk ke sekolah fotography, dan mereka berpisah dalam pada suatu hari, sebelum berpisah, mereka bertemu disebuah Rumah Pohon yang telah mereka bangun selama ini, disana mereka menangis karena harus melepaskan sahabat-sahabat yang telah menjadi belahan jiwa dan telah menjadi saudara.

Bertahun-tahun setelah perpisahan itu mereka telah menginjak umur 21 tahun dan menjadi orang yang sukses, sebelum tidur mereka hanya bisa melihat foto para sahabatnya dalam album kenangan, mereka tak bisa telepon atau chat, karena mereka tidak tau no telepon dan twitter atau facebook sahabatnya. Mila menjadi seorang Fotograffer yang selalu menang dalam mengikuti kejuaraan dan seorang pengusaha yang sukses, Dami seorang camat di daerahnya dan mempunyai sebuah mall mewah yang tak jauh dari rumahnya, Adek menjadi seorang jurnalis terkenal yang telah menerbitkan buku-buku ternama dan juga seorang ahli bahasa yang telah berkeliling dunia, dan Laras ialah seorang atlet basket dan dia adalah kapten tim basket tersebut. Disuatu hari Mila pergi ke salah satu objek wisata di kotanya untuk mengambil foto objek wisata tersebut, dan ternyata Dami, Adek, dan Laras juga sedang berada disana, Dami kesana untuk berlibur dan cuti dari pekerjaannya sebagai camat, Adek dia sedang mancari inspirasi untuk novel terbarunya dan Laras sedang bermain basket bersama timnya karena itu adalah tempat tongkrongannya. Saat Mila sedang memotret objek wisata tersebut tiba-tiba ada orang yang menabrak Mila “Hati donk bang” “Oh iya kak!” jawab orang itu sambil membereskan barang-barang yang berjatuhan, tak sengaja Mila melihat fotonya dan Adek didalam sebuah foto yang jatuh dari dalam tas orang tersebut, dan spontan Mila berkata “Adek” “Siapa anda kenapa anda tau nama saya?” Mila pun langsung memeluk Adek sambil berkata “dek, ini aku Mila” “Mila..” mereka pun meneruskan pelukannya, kemudian mereka jalan untuk mengobrol dan melihat-lihat pemandangan, tak disengaja seorang terjatuh tepat dibelakang mereka berdua, spontan mereka menoleh dan apa yang mereka lihat, ialah sebuah foto yang didalamnya terdapat gambar Mila, Dami, Adek, dan Laras “Si,,siapa kau?” tanya Mila “Saya,, saya adalah Dami” jawabnya dengan senyuman “Apa kamu Dami” “Iya, memangnya kenapa?” “Kami berdua ini..Mila dan Adek” “Apa,,kawan lamaku!, sahabat terbaikku seumur hidupku!” mereka bertiga saling berpelukan. Setelah lama disana merekapun jalan lagi dan sengaja melewati lapangan basket, tiba-tiba kepala Dami terkena bola basket “kak hati-hati” “Ya lo yang hati-hati, udah tau ada orang main basket” sentak orang tersebut kepada Dami, “Laras” Mila berkata, dia berkata Laras karena dia melihat nama dada yang bertuliskan LARAS, “Ya aku Laras, “Benarkah!,ini aku Mila dan ini Dami dan Adek!” Spontan mereka berempat kaget dan mereka saling berpelukan dan mengobrol hingga larut malam tak mempedulikan waktu.

Sawahladuang, 23042021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pentigrafnya keren

23 Apr
Balas



search

New Post