Pengukuhan Gelar

#part II

#tagur6

Papanya tidak bisa mengantar karena ada tugas negara, maka dengan berbagai pertimbangan aku sendiri yang akan mendampingi nakdis menuju tanah rencong. Awalnya agak gamang, karena jauhnya perjalanan yang akan ditempuh. Naik pesawat adalah pilihan awal. Tapi mengingat akan mencari tempat kost, membeli perlengkapan dan tetek bengeknya, akhirnya diputuskanlah menempuh jalan darat.

Ditemani dua orang sepupu dan sopir, kami melakukan perjalanan dua hari satu malam. Jangan ditanya lelahnya seperti apa. Jangan ditanya bagaimana perasaan menempuh perjalanan ini. Demi melanjutkan pendidikan nakdis, semua rasa lelah dan letih tak terasa.

Beda lagi perasaan ketika akan pulang, meninggalkan nakdis di pulau ujung Sumatera sendirian. Di depannya, diri ini nampak kuat. Ketika naik mobil, meninggalkan tempat kostnya, bulir bening ini tidak bisa ditahan lagi. Tanpa dikomando, tangis saya meledak, penuh sesak di dada saya lepaskan. Kalau ingat sekarang, saya jadi malu sendiri.

Alhamdulillah akhirnya si sulung bisa menyelesaikan studynya tepat waktu. Dikukuhkan gelar yang sesuai dengan studynya. Tidak ada harapan semua orang tua, selain melihat anak-ankanya sukses. Lelah tak terasa, penat akan hilang. Ketika melihat anak yang kita besarkan bisa menyelesaikan studynya dengan baik.

Fabiayyiaalairabbikuma tukazzibaan

Sabang, 6 Februari 2022